Mohon tunggu...
Alif MuhammadAnaksa
Alif MuhammadAnaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syukur Sebagai Tips Om Ardi dalam Menjalankan Hidup

2 Juni 2022   08:38 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syukur Sebagai Tips Om Ardi dalam Menjalankan Hidup

SYUKUR SEBAGAI TIPS OM ARDI DALAM MENJALANI HIDUP

 

Halooo... Kembali lagi ke seri artikel berikutnya setelah membahas tentang budaya Ramadan di daerah asal saya khususnya di wilayah Sulawesi tenggara kali ini akan membahas tentang kehidupan seorang yang sudah dewasa dan berkeluarga tetapi belum memiliki anak yaitu Om Ardi beliau saya temui di trotoar beliau sedang menjual pisang disana yang dimana pisang tersebut beliau letakkan di atas artco, seperti pendorong pasir pada biasanya pria ini adalah seorang pria yang hebat dia lahir di tahun 1987 sekarang berumur 35 tahun. Beliau memiliki seorang istri dia menghidupi dirinya dan istrinya dengan menjual pisang kadang juga untuk menambah penghasilannya beliau juga membersihkan rumah kos, mencari sayur dipasar dan pekerjaan serabutan lainnya, dan hebatnya adalah beliau menjalani kehidupannya dengan bersyukur. Walaupun hidup dengan seadanya beliau tetap tersenyum dan tidak merasa pernah menyesal dengan apa yang telah dilaluinya selama ini. Kemudian karena sebagai seorang penjual kaki lima yang berjualan di trotoar tentunya jika satpol pp atau polisi lewat disekitar tempat tersebut maka beliau akan di pindahkan agar berjualan lebih ke dalam, padahal dengan berjualan di trotoar lah agar jualan beliau laku dan mudah dibeli oleh pengguna jalan, meski memang tidak dapat di benarkan karena melanggar peraturan yang di buat tetapi begitu lah cara agar jualan beliau laku dan di beli oleh banyak orang. Pemerintah pun harusnya mengerti dan membantu atau membuka lapak untuk mereka para pedagang kaki lima yang berjualan untuk menyambung hidupnya, dan tentunya tetap memberikan akses bagi pesepeda dan pejalan kaki agar dapat dengan senang atau mudah mengakses dan mendapat hak mereka juga sebagai pengguna trotoar. Dan salah satu pernyataan beliau yang agak sulit untuk diterima adalah nyatanya beliau belum pernah menerima bantuan dari pemerintah padahal dari yang kita ketahui seharusnya beliau masih berhak untuk mendapatkan bantuan mengingat dia harus berjualan dan bekerja serabutan untuk menyambung hidupnya sedangkan jika dia tidak berjualan dia tidak bisa makan dan memberi makan istrinya juga.

Sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang di sebutkan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dalam Alinea ke empat yang menegaskan bahwa orang-orang seperti mereka yang tidak mampu, disabilitas, tuna wisma, tuna wicara, tuna rungu dll. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan nomor 18 tahun 1953 yang membahas tentang " Merawat orang-orang miskin dan orang-orang yang kurang mampu" dimana mereka berhak untuk menerima bantuan sosial seperti subsidi kesehatan kemudian Pendidikan, bahan pokok dan lain-lain. Yang sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 1974 yang membahas tentang ketentuan- ketentuan pokok kesejahteraan sosial yang dimana membahas tentang hak bahwa

Tujuan perjuangan Bangsa Indonesia untuk  mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual yang sehat, yang menjunjung tinggi martabat dan hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila, hanya dapat dicapai apabila masyarakat dan Negara berada  dalam taraf kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya serta menyeluruh dan merata;

Salah satu alasan dibuatnya peraturan undang-undang nomor 6 tahun 1974 yang menegaskan bahwa dengan kesejahteraan sosial yang merata tentunya memberikan peluang dan hak bagi mereka yang tidak mampu sehingga mereka menjalankan kehidupannya dan kehidupan keluarganya lebih bebas lebih terarah dan secara tidak langsung dengan pemerataan maka tidak ada yang Namanya iri hati, tidak ada kesenjangan yang menyebabkan perpecahan konflik sosial yang membeda-bedakan anak orang kaya dan miskin, dan dengan Tindakan pemerintah sekarang dengan kartu Indonesia sehat, kartu keluarga sejahtera, kartu Indonesia pintar merupakan salah satu sarana penyesuaian dan pemerataan taraf kehidupan tersebut. Dan Langkah dan kebijakan tersebut terbukti dapat merubah dan meningkatkan serta memudahkan kehidupan orang orang yang hidup disekitar saya mulai dari biaya kuliah, bantuan sosial pada saat covid kemarin dan tentunya beasiswa Pendidikan berhubung saa tinggal di lingkungan dan orang disekitar saya yang hidupnya sederhana dan bisa dibilang menengah kebawah saya melihat langsung teman kecil saya yang ibunya seorang penjahit rumahan dan bapaknya yang kerja serabutan tetapi karena teman saya menerima kartu Indonesia pintar dia bisa berkuliah tanpa biaya, tinggal di asrama kampus yang dimana rumah utamanya jauh dari kampus tapi dengan hadirnya bantuan berupa asrama dan dana Pendidikan teman saya bisa dan mampu berkuliah seperti orang orang pada umumnya yang bisa membeli buku cetak, bisa praktek tanpa perlu menggunakan biaya orang tuanya dan bisa menggapai cita citanya tentunya sebagai seorang arsitek dari kisah teman saya dan mungkin masih banyak kisah anak lain yang terbantu dari program dan kebijakan pemerintah tersebut. Walaupun memang kita tidak dapat memungkiri banyak juga yang menerima kip tapi salah sasaran menggunakannya untuk berfoya foya karena keluarganya pegawai pemerintahan sehingga mudah mengelabui penerimaan tersebut tapi ada juga yang tepat sasaran dan memberikan mereka taraf hidup yang lebih baik. Semoga juga orang seperti Om Arif ini dapat segera menerima bantuan sehingga lebih banyak lagi orang-orang yang dibantu karena hadirnya program pemerintah yang mensejahterakan masyarakatnya. Semoga juga para penerima dapat menggunakan dana tersebut dengan baik sehingga orang orang yang membayar pajak dan dana APBN yang digelontarkan pemerintah untuk bantuan sosial tidak sia-sia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun