Mohon tunggu...
Alif MuhammadAnaksa
Alif MuhammadAnaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani demi Kesejahteraan Masyarakat

2 Desember 2021   05:52 Diperbarui: 2 Desember 2021   05:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MASYARAKAT MADANI DEMI KESEJAHTERAAN UMAT

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat madani berasal dari kata masyarakat yang berarti sekumpulan manusia yang mendiami dan berkembang di suatu tempat, kemudian madani yang menurut saya adalah adab, cara hidup, karakter dan tingkah laku masyarakat yang memiliki ketuhanan dan rasa takut kepada tuhan. 

Jadi dapat kita simpulkan bahwa masyarakat madani adalah sekumpulan orang-orang atau manusia yang memiliki adab, cara hidup, tingkah laku yang menunjukkan bahwa sekelompok orang tersebut memiliki rasa ketuhanan dan rasa takut kepada tuhan.

Seperti yang kita ketahui masyarakat Indonesia tumbuh dan berkembang dibarengi dengan banyaknya budaya, adat, suku, Bahasa dan agama yang beraneka ragam, seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki agama sebanyak 6 yang dimana agama itu adalah; islam, Kristen, protestan, hindu, budha, dan konghucu yang dimana setiap agama ini memiliki pemeluk yang berasal dari suku dan budaya yang berbeda pula, lalu islam sebagai agama mayoritas yang jumlah pemeluknya di Indonesia sebesar 207 juta manusia, atau dapat di persentase kan 86,88% masyarakat Indonesia beragama islam. 

Di dunia pun Indonesia menjadi urutan 1 sebagai negara dengan penduduk yang memeluk islam terbanyak di dunia. Lalu diikuti dengan negara Pakistan di urutan kedua, bahkan jika keseluruhan penganut agama islam di dunia, pemeluk agama islam di Indonesia mencapai hampir 13% dari keseluruhan umat muslim di dunia, jumlah yang sangat tidak sedikit, lalu apakah jumlah ini mempengaruhi tumbuhnya masyarakat madani di Indonesia? Atau apakah islam dapat menjadikan perilaku masyarakat Indonesia yang benar benar madani? Atau justru masyarakat di Indonesia hanya mengaku islam saja tapi tidak menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan bahwa diri mereka adalah islam? Mari kita bahas dibawah ini.

Pertama-tama, tujuan dari masyarakat madani adalah menjadikan penduduk suatu negara memiliki adab dan perilaku yang menunjukkan mereka berketuhanan, dan buahnya adalah kesejahteraan masyarakat, kehidupan yang penuh kenyamanan, rasa saling cinta antar penduduk, dan hal-hal positif lain yang menguntungkan bagi setiap pihak. 

Untuk mencapai nya tentunya perlu kesadaran dan kepedulian masyarakat itu sendiri akan kepatuhan dan rasa cinta kepada tuhan. Kemudian bentuk-bentuk dari perilaku yang mencerminkan bahwa masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat madani adalah.

Yang pertama adalah gotong royong atau perilaku yang merupakan budaya masyarakat Indonesia sejak dahulu atau pemberian dari nenek moyang, yang saling membantu dalam menyelesaikan masalah sekelompok orang dan orang-orang yang ada di kelompok ini saling membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut atau untuk mencapai tujuan bersama mereka. 

Salah satu contohnya adalah pemuda islam atau organisasi islam yang bantu menjaga gereja saat natal, imlek, dan kegiatan masyarakat non muslim lain, dan masyarakat non muslim yang bantu menjaga saat masyarakat islam sedang melakukan ibadah sholat idul fitri dan idul adha. Yang dimana masyarakat non muslim yang memiliki kepentingan lalu masyarakat muslim membantu mereka untuk dapat mencapai kepentingan tersebut. Begitu pun juga sebaliknya, masyarakat muslim memiliki kepentingan, masyarakat non muslim membantu dalam mencapai tujuan tersebut.

Hal kedua adalah adab atau perilaku masyarakat yaitu kesopanan dan rasa hormat satu sama lain, hal ini masih sangat kental di daerah daerah pelosok di Indonesia yang di mana keagamaan masih sangat kental disana, seperti tunduk atau menundukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua, senyum Ketika bertemu orang lain, salam dan sapa, kepada siapapun yang kita ketahui atau biasanya dapat di sebut dengan istilah 6S (salim, sapa, salam, senyum, sopan, dan santun). 

Perilaku ini juga merupakan salah satu adab utama yang di ajarkan sejak kita di TK ataupun SD, dan inilah yang merupakan salah satu bentuk yang menunjukkan masyarakat Indonesia dapat mencapai masyarakat madani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun