Mohon tunggu...
Alif MuhammadAnaksa
Alif MuhammadAnaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paham Pluralisme dan Kulturalisme di Amerika Serikat

17 November 2021   23:26 Diperbarui: 18 November 2021   00:04 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PAHAM PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME DI AMERIKA SERIKAT

 Negara Amerika Serikat adalah sebuah negara federal yang telah merdeka menurut konstitusi sejak 21 Juni 1788. Yang terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal. Menurut data pada tahun 2018 kelompok etnik yang ada di Amerika Serikat, berdasarkan ras: 76.5% Kulit Putih, 13.4% Kulit hitam, 5.9% Asia, 2.7% multirasial, dan hanya 1.3% penduduk asli amerika. 

Dari sini dapat kita liat bagaimana ras asli amerika serikat hanya 1% dari seluruh penduduk Amerika Serikat dapat kita menyimpulkan bahwa kemajuan dan perkembangan yang terjadi di amerika serikat di pengaruhi oleh ras-ras diluar penduduk asli amerika serikat. Karena warga asli amerika serikat tidak sebanding dengan jumlah penduduk dari ras pendatang, maka banyak konflik yang terjadi hanya karena permasalahan perbedaan ras dan juga kurangnya toleransi antar masyarakat.

Sejarah yang terjadi salah satunya adalah kisah kudeta kelompok kulit putih yang gulingkan pemerintahan kulit hitam dalam peristiwa Wilmington. Dimana tragedy ini adalah satu-satunya kudeta yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Dimana para kaum kulit putih membantai, mengambil alih pemerintahan, kemudian menerbitkan undang-undang baru untuk mencabut hak sipil penduduk ras kulit hitam.

Setelah cerita Wilmington di atas, ada lagi tragedy terbaru dan sangat viral baru-baru ini yaitu kejadian yang terjadi pada tahun 2020, dimana George Floyd yang dibunuh oleh polisi di kota Minneapolis, George Floyd yang saat itu di sangka telah melakukan pencurian di suatu toko, namun polisi saat itu menangkap George Floyd dengan perilaku yang sangat tidak manusiawi, dimana leher George Floyd ditekan oleh lutut seorang polisi hingga nafasnya habis dan direkam oleh warga disekitar tempat kejadian sehingga tragedy tersebut pun viral dan memunculkan kemarahan bagi warga internasional bukan hanya warga amerika serikat. 

Dari tragedy ini menjadikan sebuah isu baru dan demonstrasi besar di amerika serikat dengan tagar #Black Lives Matter. Dengan isu yang di gemakan oleh para netizen internasional yang menuntut hukuman berat bagi para pelaku pembunuhan George Floyd. Dan karena tragedy ini pun banyak orang-orang kulit hitam yang telah menjadi korban rasis para polisi menceritakan pengalaman mereka sehingga isu ini semakin tersebar dan berkembang di tengah masyarakat internasional.

Dari beberapa cerita di atas kita dapat menyimpulkan bahwa rasisme dan intoleransi di amerika serikat adalah isu yang harus menjadi konsern bagi pemerintahan mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa penduduk amerika serikat sekarang yang penuh dengan kebebasan dan system demokrasi amerika serikat yang sangat dijunjung tinggi dikarenakan para penduduknya yang Sebagian besar adalah bukan penduduk asli dan penduduknya yang berasal dari seluruh dunia, menjadikan isu keberagaman sebagai konsern penting dan sangat sensitif.

Dari kondisi keberagaman dan perseturuan atau konflik yang terjadi di amerika serikat selaku negara adidaya. Dan sering terlibat dalam perdamaian konflik-konflik dunia internasional. Namun tidak dapat menyelesaikan konflik permasalahan di dalam negaranya sendiri. Pluralisme dan multikulturalisme penduduk amerika serikat yang kurang dikarenakan adanya perbedaan dan ras yang bermacam-macam di negara tersebut sehingga membutuhkan sikap pluralisme dan multikulturalisme yang tinggi. 

Banyaknya konflik di negara tersebut yang dikarenakan isu perbedaan adat dan kebudayaan penduduknya, warga asia dengan kesopanan yang tinggi dan badan kecil, kemudian afrika yang berbadan besar dan kurang akan kepekaan sosial, orang berkulit putih yang memiliki sensitifitas, jiwa ingin memimpin, kepintaran dan ingin mengaggap dirinya paling superior. Menjadikan perbedaan kebudayaan yang tinggi tersebut memaksa para penduduknya juga unuk lebih menghargai kebudayaan orang lain.

Kondisi masyarakat dan ekonomi masyarakatnya yang juga sudah mapan dan kemajuan sumber daya manusia serta teknologi disana menjadikan kondisi sosial berkurang karena dengan perkembangan poin-poin di atas menjadikan penduduk mereka lebih bersifat individualisme. Kemudian system ekonomi mereka juga yaitu kapitalisme yang memaksa para penduduknya harus berusaha maksimal dan mengalahkan satu sama lain agar mendapatkan penghidupan yang layak. 

Kemudian, system ekonomi pasar yang diterapkan oleh amerika serikat membuat para perusahaan bebas untuk menentukan peraturan perusahaannya sendiri, sehingga ada perusahaan yang pemiliknya adalah seorang kulit putih, berlaku semena-mena dan menempatkan karyawannya yang berkulit hitam hanya sebagai karyawan biasa, sedangkan para pegawai kulit putih diberikan posisi yang jauh lebih baik, sehingga ada diskriminasi di perusahaan tersebut, kemudian isu-isu tersebut akan dikembangkan dan membuat para karyawan kulit hitam membenci para pimpinan berkulit putih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun