Ini bukan untuk merendahkan sarjana atau mengagungkan tukang kacang, tapi untuk menggugah kesadaran bahwa gengsi tidak bisa hanya disandarkan pada gelar.
Gengsi itu dibangun dari kerja nyata, dari kontribusi kepada keluarga dan masyarakat, bukan sekadar dari huruf S.H., S.Pd., atau S.T. di belakang nama.
Maka, jika hari ini ada penjual kacang yang lebih dihormati dari seorang sarjana, mungkin kita perlu bertanya:
Apakah ini kesalahan si kacang? Atau sistem pendidikan kesarjanaan yang kita agung-agungkan sendiri penuh tanda tanya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI