Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Qatar: Saat Kebahagiaan Terasa Seperti Menang Lotre

4 Oktober 2025   04:47 Diperbarui: 4 Oktober 2025   04:47 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Qatar: Kebahagiaan adalah Menang Lotre

Qatar merupakan salah satu negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tertinggi di dunia. Berkat kekayaan minyak dan gas, negara ini berhasil membangun sistem kesejahteraan yang kuat bagi warganya. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur modern tersedia dengan kualitas yang sangat tinggi. Namun, justru di tengah kemewahan tersebut muncul paradoks: kebahagiaan di Qatar sering kali dirasakan seperti "menang lotre" hadiah besar dan langka, bukan sesuatu yang lahir dari keseharian.

Kebahagiaan dan "Hadiah Keberuntungan"

Menurut World Happiness Report 2024, Qatar menduduki posisi tinggi dalam indeks kebahagiaan global, terutama karena faktor ekonomi dan keamanan sosial. Namun, riset psikologi positif seperti yang dikemukakan oleh Ryan & Deci (2001) membedakan antara dua pendekatan kebahagiaan:

Hedonisme: menekankan pada kenikmatan dan kepuasan jangka pendek.

Eudaimonia: berfokus pada makna, aktualisasi diri, dan kontribusi sosial.

Qatar cenderung mencerminkan model hedonis, di mana kebahagiaan dianggap sebagai hasil "kejutan besar" ibarat seseorang memenangkan lotre. Ini tidak terlepas dari pengalaman kolektif masyarakatnya yang memperoleh kekayaan alam bak hadiah tiba-tiba dari sejarah.

Paradoks Kemewahan

Kemewahan material dapat meningkatkan standar hidup, tetapi tidak selalu menjamin kebahagiaan berkelanjutan. Easterlin Paradox (1974) menyatakan bahwa peningkatan pendapatan tidak selalu diikuti dengan peningkatan kebahagiaan setelah titik tertentu. Di Qatar, ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi, definisi kebahagiaan pun bergeser: ia lebih mirip sesuatu yang luar biasa dan jarang terjadi, seperti mendapatkan lotre dalam hidup yang sudah nyaman.

Implikasi Sosial dan Budaya

Fenomena ini memiliki dua sisi. Di satu sisi, kemakmuran membuat warga Qatar memiliki kualitas hidup sangat tinggi. Di sisi lain, ada risiko munculnya kejenuhan eksistensial, karena kebahagiaan sehari-hari tidak lagi dianggap cukup. Momen bahagia menjadi eksklusif, ditunggu seperti jackpot yang datang mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun