Mohon tunggu...
MOHAMAD ALIS
MOHAMAD ALIS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Distribusi Batik dari Konvensional ke Zaman Milenial

13 Juli 2018   08:00 Diperbarui: 13 Juli 2018   08:40 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Batik adalah karya seni budaya bangsa Indonesia yang menjadi ikon pakaian Indonesia. Batik Indonesia secara resmi masuk dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO yang diumumkan dalam siaran pers di Portal UNESCO pada 30 September 2009. 

Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Indonesia saat ini perkembangan zaman ternyata tak menyurutkan bisnis batik tradisional di Kota Solo. Era persaingan global justru membuat para pengusaha semakin kreatif berkarya. Kemudian perkembangan teknologi juga mendorong perubahan sistem pemasaran yang konvensional beralih ke media online. Menurut Afriani (2011) Media massa online tidak pernah menghilangkan media massa lama tetapi mensubtitusinya.

Media online merupakan tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristik dari jurnalisme tradisional. Fitur fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita (Santana, 2005: 137). Kemudian dengan adanya media baru, seperti halnya media online akan bisa merubah kebiasaan orang dalam cara hidup, menghabiskan waktu luang mereka dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi. 

Sosial Media merupakan media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network, atau jejaring sosial, wiki,forum dan dunia virtual. Jenis serta komposisi media sosial online di dunia virtual sangat beragam, antara lain jejaring sosial (facebook, Linkedln, twitter, flickr, instagram, Line dan lainnya).

Kemudian dari perspektif komunikasi Electronic Commerce (EC) merupakan pengiriman informasi produk/ layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya (Suyanto, 2003:10). Teknologi informasi khususnya internet sangat mempengaruhi dunia marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk marketing dianggap sebagai trend setter. Semakin tingginya penggunaan internet berbanding lurus dengan pemanfaatannya di dunia marketing, sehingga dikatakan bahwa marketing online mulai populer sejalan dengan makin pupulernya penggunaan internet (Lasmadiarta, 2011). 

Dalam perkembangannya dikenal Dropship atau bisa disebut juga sebagai Drop Shipping adalah sebuah cara berbisnis dimana pengecer barang atau retailer tidak harus memiliki stok barang sendiri. Retailer yang menjalankan bisnis dengan cara ini disebut sebagai seorang Dropshipper. Dropshipper hanya mempromosikan barang dari supplier, jika ada konsumen yang akan membeli barang, dropshipper tinggal memesan kepada supplier dan barang akan langsung dikirim kepada konsumen dengan mencantumkan nama Dropshipper sebagai pengirim. Keuntungan di dalam penjualan online:

a. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli stok

b. Produsen dapat melipat gandakan pendapatannya tanpa memerlukan modal yang terlalu banyak.

c. Produsen tidak perlu mendirikan toko atau cabang baru.

d. Barang cukup membutuhkan satu tempat penyimpanan dan satu proses pengepakan.

e. Menghemat biaya distribusi barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun