Mohon tunggu...
Alfridho Yuliananda
Alfridho Yuliananda Mohon Tunggu... mahasiswa -

That I know is that I dont know everything. But, Sceptic is me. alfridhoyuliananda.blogspot.com @alfridho12 Alfridho Yuliananda (fb)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi ‘Melenceng’, Mahasiswa Siap Aksi

9 April 2015   04:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428527238733910025

Mahasiswa dari berbagai organisasi yang ada seperti BEM SI, PMII, HMI, KAMMI, IKMI, LDKMI, GMNI, dan lain sebagainya, dikabarkan melalui pesan singkat Blackberry Messenger akan melakukan aksi penurunan Presiden Jokowi pada 20 Mei 2015.

[caption id="attachment_408814" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Pesan Berisi Agenda Penurunan Jokowi"][/caption]

Agenda penurunan Presiden Jokowi tersebut didasarkan atas kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat. Meski kebenaran atas informasi tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan, namun beberapa mahasiswa penerima pesan setuju dan ingin ambil bagian dalam aksi tersebut. “Saya siap aksi untuk menuntut Jokowi untuk turun dari kursi jabatannya”, ujar Andi Imam, salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta.

Pesan yang berisi agenda aksi mahasiswa tersebut rupanya dibenarkan salah satu Ketua BEM Fakultas di Universitas Esa Unggul, Jakarta. “Saya menerima dan membenarkan pesan berisi agenda aksi mahasiswa tersebut, bahkan kami beserta BEM Universitas sudah siap menurunkan massa untuk aksi mendatang”, tutur Abednego, Ketua BEM Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta.

Pesan tersebut mengajak para mahasiswa seluruh Indonesia ikut aksi untuk memberontak kepemerintahan Jokowi yang dinilai mementingkan kaum Kapitalis. Kebijakan-kebijakan seperti penaikan biaya bahan bakar bersubsidi, tarif dasar listrik, bahan-bahan pokok, gas, kereta api, dan beberapa transportasi umum lain kian ‘mencekik’ rakyat. Bukan hanya itu, tatanan hukum amburadul, hutang negara bertambah, institusi Polri dan KPK semakin tak terpercaya, konflik politik tak terkendali, nilai mata uang rupiah semakin anjlok, dan penanda tanganan penaikan tunjangan pejabat, semakin membuat rakyat dan mahasiswa panas.

Hal-hal tersebut berbuntut pengadaan agenda aksi besar-besaran, bahkan bisa disebut aksi ’98 part II sebagai jeritan keresahan dan kesusahan rakyat saat ini, seraya mengingatkan sejarah yang pernah dilakukan mahasiswa saat pelengseran rezim Soeharto 17 tahun lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun