Bank Digital: Dompet Masa Depan atau Hanya Gimmick Modern?
Di era serba digital, bank digital telah menjadi bagian integral dari gaya hidup modern, menawarkan kemudahan, inovasi, dan keuntungan finansial yang sulit ditolak. Saya telah mencoba menggunakan Neo+ dari Bank Neo Commerce selama hampir setahun, dan merasakan pesona fitur investasi serta kepraktisannya. Namun, keterbatasan seperti likuiditas dana tetap menjadi tantangan. Dengan pertumbuhan pesat bank digital seperti Bank Jago, SeaBank, Blu by BCA, dan Digibank by DBS, apakah mereka benar-benar akan menjadi dompet masa depan?
Berikut opini saya, baik kelebihan, kekurangan, dan sorotan fitur investasi bank digital. Semoga bisa menginspirasi.
Pesona Bank Digital: Praktis dan Menguntungkan
Bank digital menawarkan pengalaman perbankan yang efisien melalui aplikasi ramah pengguna, menghilangkan kebutuhan mengunjungi cabang. Bebas biaya transfer antarbank, tanpa biaya administrasi, dan tanpa denda saldo minimum adalah daya tarik utama, terutama bagi generasi Z dan milenial. Menurut Populix (2024), 60% generasi Z memilih bank digital karena kemudahan akses dan fitur inovatif. Bunga tabungan juga kompetitif, misalnya, Neo+ menawarkan 3,5% per tahun dan hingga 6% untuk deposito, sementara SeaBank memberikan hingga 7% (IDN Times, 2024), jauh di atas rata-rata bank konvensional (3,37%, Bank Indonesia, 2022).
Fitur investasi menjadi magnet bagi pengguna muda yang ingin memulai tanpa ribet. Berikut beberapa contoh fitur investasi dari bank digital:
Pertama, Investasi Emas Digital. Neo+ melalui Neo Emas memungkinkan pembelian emas mulai Rp10.000 via kerja sama dengan Lakuemas, aman dan tahan inflasi. Saya rutin membeli emas di Neo+, memantau harga real-time dengan mudah. Bank Jago juga menawarkan investasi emas serupa melalui integrasi dengan platform seperti Tamasia.
Kedua, Deposito Berbunga Tinggi. Neo+ memiliki Deposito Neo WOW dengan bunga hingga 8% per tahun (tenor 7 hari--12 bulan, minimal Rp100.000). Saya pernah mencoba deposito 3 bulan di Neo+ dengan bunga 7,5%, dan prosesnya cepat. SeaBank menawarkan deposito dengan bunga hingga 7,5%, sedangkan Blu by BCA memberikan fleksibilitas tenor mulai 1 bulan (InvestBro, 2024).
Ketiga, Reksa Dana. Neo+ menyediakan 21 produk reksa dana melalui kerja sama dengan manajer investasi seperti Batavia dan Ashmore. Bank Jago terintegrasi dengan Bibit, memudahkan investasi reksa dana atau saham. Digibank by DBS juga menawarkan reksa dana dengan pilihan beragam, cocok untuk investor pemula.
Keempat, Fitur Pendukung. Neo+ memiliki Neo Jurnal untuk mencatat keuangan dan Neo Fortune yang memberikan kupon bunga ekstra melalui gamifikasi. Bank Jago menawarkan fitur Kantong untuk mengelola anggaran, sedangkan Blu by BCA terhubung dengan ekosistem BCA untuk transaksi seamless.
Fitur-fitur ini menjadikan bank digital solusi ideal untuk investasi dengan modal kecil. CNBC Indonesia (2023) melaporkan bahwa bank digital seperti Neo+ dan SeaBank mencatat pertumbuhan nasabah signifikan, dengan Neo+ mencapai 20 juta nasabah per Juni 2023. Namun sayang, saya secara pribadi karena tidak telaten dan merasa sudah out of era (tidak aktif memakai) memutuskan berhenti setelah hanya setahun sehingga belum bisa bercerita banyak tentang keunggulan dan juga keuntungan yang saya dapatkan. Karena bermain dengan modal kecil, takut uang hilang!