Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jarak Memberikan Kepastian tentang Perasaan Anda pada Seseorang

18 Februari 2025   07:03 Diperbarui: 18 Februari 2025   07:03 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Jarak Memberikan Kepastian tentang Perasaan Anda pada Seseorang

Kutipan "Distance really gives you some clarity on how you feel about people" adalah pengingat bahwa jarak -baik secara fisik maupun emosional- dapat membantu kita melihat hubungan dengan lebih jelas. Dalam kehidupan yang serba cepat dan terhubung ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas tanpa benar-benar memahami perasaan kita terhadap orang-orang di sekitar kita.

Melalui tulisan pertama pagi ini saya akan membahas masalah yang muncul ketika kita kehilangan perspektif tentang hubungan dalam ruang dan waktu, jarak dan kesempatan.

Masalah Utama: Hilangnya Kepastian dalam Hubungan

Terkadang, kita begitu dekat dengan seseorang sehingga sulit untuk melihat hubungan tersebut secara objektif. Berikut beberapa masalah yang sering muncul akibat kurangnya jarak atau ruang dalam hubungan:

a. Ketergantungan Emosional. Ketika kita terlalu dekat dengan seseorang, kita cenderung mengabaikan tanda-tanda hubungan yang tidak sehat, seperti ketergantungan emosional atau kurangnya batasan. Hal ini bisa membuat kita kehilangan kemampuan untuk menilai apakah hubungan tersebut benar-benar baik bagi kita.

b. Rutinitas yang Mematikan. Hubungan yang terjebak dalam rutinitas tanpa refleksi dapat membuat kita lupa bagaimana perasaan kita yang sebenarnya. Kita mungkin bertahan hanya karena kebiasaan, bukan karena cinta atau penghargaan yang tulus.

c. Kurangnya Ruang untuk Refleksi. Tanpa jarak, kita jarang memberi diri sendiri waktu untuk merenung tentang apa yang benar-benar kita inginkan dari sebuah hubungan. Ini bisa menyebabkan kebingungan atau bahkan penyesalan di kemudian hari.

(olahan qwen 2.5 max, dokpri)
(olahan qwen 2.5 max, dokpri)

Belajar dari Pengalaman: Jarak sebagai Alat untuk Refleksi

Pengalaman hidup sering kali mengajarkan kita bahwa jarak dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendapatkan perspektif baru. Berikut beberapa pelajaran berharga yang bisa kita ambil:

a. Mengenali Nilai Sejati Seseorang. Ketika seseorang tidak lagi ada di sekitar kita, kita mulai menyadari betapa besar (atau kecil) pengaruh mereka dalam hidup kita. Misalnya, ketika teman lama pindah ke kota lain, kita mungkin baru menyadari betapa pentingnya mereka bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun