ANTISIPASI DAMPAK PERANG IRAN VS ISRAEL
Oleh: Alfred B. Jogo Ena
Perang antara Iran dan Israel bisa menjadi suatu keniscayaan sekaligus suatu kenyataan yang mengkhawatirkan, karena perang yang melibatkan dua negara besar dan kuat seperti itu akan memiliki dampak yang signifikan bagi dunia Arab khususnya (negara-negara Timor Tengah) dan dunia secara keseluruhan, terutama negara-negara yang berada di belakang Israel. Ada beberapa dampak yang memungkinkan dapat terjadi dari perang antara lain:
Pertama, tensi geopolitik meningkat. Konflik antara Iran dan Israel akan meningkatkan ketegangan geopolitik dan dapat memicu terjadinya eskalasi konflik di wilayah itu. Belum reda perang antara Ukraina dan Rusia, juga antara Hamas (Palestina) dan Israel yang memakan banyak korban jiwa, khususnya ibu dan anak. Tentu tensi geopolitik yang demikian bisa menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman serta memicu terjadi kerusuhan dan konflik di dunia Arab. Siapa lagi yang akan menjadi korban kalau bukan anak-anak dan perempuan. Bayangkan, dunia macam apa yang diimajinasikan oleh anak-anak akibat perang yang berkepanjangan. Pengungsian atau eksodus penduduk akan meningkat dari satu negara ke negara lain demi mencari rasa aman. Ketegangan geopolitik semacam ini membuat dunia kian terpolarisasi, saling mencurigai, siapa bersekutu dengan siapa melawan siapa. Begitulah mata rantai kecurigaan yang meruncingkan tensi politik antarbangsa.
Kedua, Pengaruh ekonomi. Perang bilateral seperti ini akan berdampak signifikan pada ekonomi global. Perang dapat mengganggu pasokan minyak dan meningkatkan harga minyak mentah, yang dapat mempengaruhi berbagai industri di seluruh dunia. Implikasinya terhadap kegiatan ekonomi internasional bisa membuat perlambatan secara global. Apakah ada dampaknya bagi perekonomian Indonesia? Secara tidak langsung tentu tidak ada, tetapi yang paling kasat mata adalah geliat dollar yang menggila dan menggilas mata uang rupiah. Para pakar ekonomi tentu lebih mengetahuinya dan siap memberikan penjelasan untuk kita.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah dapat memengaruhi harga minyak dunia karena Iran termasuk produsen minyak terbesar dunia. Jika terjadi peningkatan harga minya, maka akan berpengaruh pada Indonesia sebagai negara importir minyak. Selain itu, ketegangan di kawasan Timur Tengah dapat memengaruhi perdagangan dan investasi Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut. Dan sebagai negara yang memiliki ketergantungan terhadap impor minyak serta perdagangan dan investasi dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, Indonesia perlu memperhatikan ketegangan di kawasan itu, bila perlu ikut aktif untuk menghentikan terjadinya perang.
Ketiga, Timbulnya aksi balas dendam. Perang dapat memicu dendam dan perlawanan yang luas di antara kedua negara dan para sekutu yang berada di belakang kedua negara. Hal ini dapat memicu aksi-aksi serangan terorisme dan kerusuhan di berbagai wilayah yang dapat membahayakan rakyat sipil. Jika terjadi demikian, maka lagi-lagi yang paling menderita adalah anak-anak dan perempuan. Miris dan sesak rasanya jika membayangkan derita itu terjadi.
Keempat, Peningkatan pengaruh regional. Kedua pihak berpotensi untuk memperluas konflik dengan melibatkan negara-negara tetangga. Ini dapat memicu konflik regional yang lebih besar dan dapat memicu perang yang sangat luas. Baik Iran maupun Israel akan pendukungnya dari negara-negara di region itu. Kita hanya bisa berharap dan berseru, STOP PERANG sekarang juga.
Kelima, Berdoalah yang banyak. Sebagai orang beriman, mari kita banyak berdoa agar kedua negara menghentikan terjadinya perang demi terciptanya dunia yang damai dan aman. Perang antara Iran dan Israel akan memiliki dampak yang signifikan bagi dunia Arab dan dunia internasional secara keseluruhan. Untuk itu, selain melalui upaya diplomatis, kita perlu melakukan upaya spiritual agar perang bisa dihentikan sebelum benar-benar meletus secara massif dan brutal.
Dunia yang damai saja banyak orang sudah susah dan hidup dalam kemiskinan, apalagi kalau terjadi perang, maka lengkaplah sudah susah, miskin, menderita lagi. Oh nasib manusia yang jadi korban keegoisan para pemimpin negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H