Mohon tunggu...
Alfiyatul Ilmiyah
Alfiyatul Ilmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

apa saja yang penting seru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keahlian Itu diasah, Bukan Langsung Bisa

25 Oktober 2022   03:22 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:54 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada orang yang tidak tahu apa itu keahlian. Apalagi bagi kita generasi muda yang mungkin sampai saat ini masih bingung memutuskan keahlian apa yang kita kuasai. Semua orang pasti memiliki keahlian. Tidak ada orang yang tidak memiliki keahlian. Yang membedakan kita dengan orang lain itu, 'keahlian' itu sendiri.

Karena tiap individu itu punya keahlian yang berbeda-beda. Mungkin saja sama, tapi itu tergantung penilaian anda. Bagaimana anda memandang keahlian itulah, apa keahlian bagi diri anda. 

Mungkin saja anda sudah memiliki keahlian, tapi karena pandangan dan penilaian anda pada keahlian ini, anda jadi tidak menyadari 'keahlian' yang kalian miliki. Standar kita dalam menilai suatu keahlian menentukan puas tidaknya anda terhadap suatu keahlian. Kita boleh punya standar, tapi kita juga harus bisa mempertimbangkan 'batas' kita. 'Batas' bisa kita hancurkan dengan diasah, namun jangan dengan alasan 'batas' kita tidak mencoba.

Selain standar, keahlian kita akan terasah dengan baik jika kita punya dorongan atau support dari orang lain. Keahlian itu bukan suatu yang turun temurun. Memang benar banyak individu yang berhasil dengan keahlian atau bidang kecerdasan yang sama dengan apa yang dimiliki oleh orang tua mereka. 

Namun, perlu diingat tidak semua individu akan sama seperti itu. Keahlian tanpa dibarengi minat, sama dengan memaksakan sesuatu untuk 'pas'. Biasanya keahlian semacam ini, akan cepat menurun kualitasnya jika terus menerus dipaksakan.

Bukan hanya itu, bakat juga ikut ambil bagian dalam suatu keahlian. Tapi dia bukan aspek terpenting dari keahlian itu. Karena tidak ada orang yang ahli, tanpa belajar. Orang punya bakat yang tidak pernah mengasah skill nya akan kalah, dengan orang yang tidak punya bakat tapi selalu mengasah skill nya. Satu karya yang berkualitas adalah hasil dari beribu karya sampah. 

Orang ahli adalah mereka yang belajar terlebih dahulu untuk mengubah karya sampah ini jadi karya yang berkelas. Apa yang harus anda lakukan adalah mulai belajar dari sekarang agar anda bisa jadi 'ahli' yang jadi panutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun