Sungai, aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir. Sungai dengan segala pemanfaatan seperti, sebagai air bersih, pembangkit tenaga listrik, irigasi dan lain-lain membuat sungai tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Tidak terkecuali masyarakat yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane. Aliran yang berhulu di Gunung Pangrango, Bogor hingga bermuara di Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang ini memiliki panjang 126 km. Dengan melintasi 5 kabupaten/kota tentunya Cisadane sangat penting bagi masyarakat dan komunitas yang menggunakannya.
AADC singkatan dari Aliansi Air DAS Cisadane yang dibentuk oleh Pemkot Tangerang bersama dengan pihak swasta dan masyarakat Kota Tangerang, menjadi langkah serius untuk melestarikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane. Aliansi ini dibentuk bertepatan dengan Festival Cisadane dan Hari Sungai Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Juli 2017.
Langkah ini sangatlah penting mengingat mengkhawatirkannya ekosistem yang berada di DAS Cisadane. Bila mana keadaan ini terus berlanjut, mungkin saja DAS Cisadane tidak dapat dimanfaatkan lagi. Restorasi sungai perlu segera dilakukan demi menjaga pemanfaatan yang berkepanjangan DAS Cisadane bagi masyarakat.
Tidak hanya masyarakat, pelaku bisnis yang menggunakan sungai untuk keperluan bisnisnya juga harus turut ikut serta dalam pelestarian DAS Cisadane. Masih adanya pelaku bisnis yang mencemari sungai membuat pemerintah harus melakukan pengawasan serta merancang regulasi yang dapat menyelamatkan DAS Cisadane.
Dengan 12 langkah prioritas ini dapat menyelamatkan DAS Cisadane, mengingat aliran sungai sangat penting bagi masyarakat. Tidak hanya Pemkot Tangerang, pemerintah pusat dapat ambil bagian dalam pelestarian DAS Cisadane.