Segala bentuk wadah yang didirikan dengan tema tertentu pasti memiliki prinsip, tujuan serta fungsi yang ingin dicapai. Hal ini dimaksudkan bahwasanya wadah tersebut memiliki ciri khas masing-masing dan tujuan kemudian fungsi yang diharapkan. Dengan begitu, aktifitas wadah tersebut bisa berjalan semestinya. Tak terkecuali Bimbingan dan Konseling (BK), yang notabene merupakan teknik dan pelayanan bimbingan antara pihak sekolah dan pelajar. Tentu saja, BK memiliki prinsip, tujuan dan fungsi yang telah berdiri sejak didirikannya BK itu sendiri.
Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip yang terdapat pada BK ada dua, yakni prinsip umum dan khusus. Prinsip-prinsip umum diantaranya:
Bahwasanya setiap individu memiliki pribadi yang unik dan beraneka ragaman.
Terdapat perbedaan-perbedaan individu yang dibimbing, sehingga dibutuhkan pelayanan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan individu masing-masing.
Bimbingan fokus terhadap konseli yang dibimbing.
Masalah yang tak bisa diselesaikan disekolah, harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu serta berwenang menindak lanjutinya.
Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
Bimbingan bersifat fleksibel, sesuai kebutuhan individu berikut masyarakat.
Program bimbingan sejalan dengan program pendidikan disekolah yang bersangkutan.
Pelaksanaan program dipimpin oleh orang yang memiliki kapabilitas dalam bidang bimbingan dan berkenan bekerjasama dengan para staff-staff serta bersedia memanfaatkan sumber-sumber yang berguna diluar sekolah.