Mohon tunggu...
NOVA SYAID AL ZUBAYR
NOVA SYAID AL ZUBAYR Mohon Tunggu... Penulis - Pujangga

Jika Kamu Ingin Namamu Tetap Abadi, Maka Mulai Saat Ini Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terima Kasih Ayah, Engkau Telah Menyelamatkanku dari Siksa Api Neraka

22 September 2018   17:15 Diperbarui: 22 September 2018   18:07 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa diantara kita yang tidak mengenal atau mendengar nama Muhammad Ali? Petinju legendaris asal Amerika Serikat yang mendapat julukan "The Greatest" dengan gaya bentinju "Kupu-kupu" nya itu. Tentu semuanya pernah melihatnya di televisi atau minimal pernah mendengar orang-orang yang sedang membicarakan tentang kehebatannya. Dibalik kepiawaiannya dalam mengolah pukulan, ternyata pemahamannya tentang islam patut kita teladani. Paling tidak itulah yang pernah diceritakan atau yang tergambar dari buku karya putri sulungnya yang bernama Hana Yasmin Ali.

Didalam bukunya yang berjudul "More Than a Hero" (Lebih dari sekedar pahlawan) ia menceritakan bahwa pernah suatu ketika Muhammad Ali memberikan sebuah nasehat kepada putri sulungnya tersebut tentang wanita sholehah yang mengenakan hijab. Lebih lanjut ia menceritakan bahwa ketika itu ia sedang beranjak remaja (sekitar 10 tahun) yaitu saat pertama kalinya ia bisa berjumpa kembali dengan ayahnya setelah perceraian yang dilakukannya. Ia sudah tidak sabar untuk segera sampai di hotel dimana ayahnya telah menunggu kedatangannya. Ketika itu ia memakai kaos mini berwarna putih serta celana pendek berwarna hitam, Hana juga mengatakan bahwa sebenarnya sejak masih kecil ia dibesarkan dilingkungan muslim ortodoks, sehingga ia belum pernah memakai pakaian minim seperti yang dipakainya malam itu.

Ketika ia telah sampai dihotel, pak sopir pun mengantarkan ia dan adiknya menuju ke kamar ayahnya. Seperti biasa karena masih kecil, adiknya pun berlari menuju kamar ayahnya kemudian bersembunyi dibalik pintu kamar untuk mengejutkannya. Setelah ia dan adiknya masuk, Muhammad Ali pun memeluk kedua putrinya tersebut untuk saling melepas kerinduan yang selama ini mereka pendam. Setelah Muhammad Ali melepaskan pelukannya kepada kedua putrinya, Muhammad Ali pun memandang pakaian yang dipakai Hana saat itu, kemudian Muhammad Ali pun memanggil Hana dan menyuruh Hana untuk duduk diatas pangkuannya, kemudian Muhammad Ali pun mengatakan sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh putri sulungnya tersebut.

Dengan pandangan yang dalam ke kedua bola mata Hana, Muhammad Ali berkata "wahai putriku, segala yang Allah jadikan berharga di dunia ini semuanya disembunyikan oleh-Nya dan sangat sulit untuk menemukan benda tersebut. Dimanakah engkau akan menemukan permata? Jauh didalam tanah, tersembunyi dan terlindungi. Dimanakah engkau akan menemukan mutiara? Jauh didasar samudera, tertutup dan terlindungi oleh cangkang yang indah. Dimanakah engkau akan menemukan emas? Jauh didalam tambang, tertutup oleh berlapis-lapis bebatuan. Engkau harus berusaha keras untuk mendapatkan mereka"

Kemudian Muhammad Ali memandang Putri sulungnya tersebut dengan tatapan serius, dan mengatakan "Wahai putriku, tubuhmu itu suci, Engkau lebih berharga dibandingkan dengan emas, mutiara, bahkan permata sekalipun. Maka tubuhmu juga harus ditutupi agar orang lain tidak mudah untuk menodaimu".

Itulah salah satu pelajaran yang dapat ditanamkan oleh seorang ayah kepada anak perempuannya, yaitu memberikan pemahaman serta pencegahan terhadap hal-hal yang mungkin saja terjadi, sehingga akan terus mengilhaminya sampai kapanpun. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun