Mohon tunggu...
Alfin Surya
Alfin Surya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Ing ngarso sung tulodho

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Bukan Hanya Sebuah Nama

7 Mei 2020   21:37 Diperbarui: 8 Mei 2020   01:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama mahasiswa mungkin sudah tidak lagi asing di telinga banyak orang. Ya, mahasiswa adalah seorang yang sedang menempuh pembelajaran suatu studi keilmuwan di perguruan tinggi. Namun pada dasarnya arti mahasiswa tidaklah sesempit itu. Mahasiswa bukanlah sebuah nama julukan saja, tapi gelar yang memiliki banyak tugas berat. Sesuai suku katanya “Maha” yang artinya ter dan “Siswa” yang artinya pelajar. Dalam artian seorang mahasiswa berarti telah dianggap sebagai kaum terpelajar dan intelektual. Banyak yang beranggapan mahasiswa adalah generasi emas penerus bangsa yang diharapkan akan mampu mengubah bangsa menjadi lebih baik. Anggapan tersebut bukanlah tanpa alasan. Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang selalu berorientasi kepada proses menjadi alasan besar mengapa mahasiswa selalu dianggap akan menjadi pemegang masa depan bangsa. Memang mahasiswa secara tersirat memiliki tanggung jawab akan bangsa ini. Namun tidak semua mahasiswa sadar akan hal tersebut, banyak mahasiswa yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak sadar dengan tanggung jawab besarnya akan bangsa. Mahasiswa dan ke-intelektualitas-an memang sulit dipisahkan, selain dituntut menjadi kaum intelektual mahasiswa juga dituntut untuk menjadi kaum idealis. Apa itu idealis ? idealis adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang akan menggeser makna kebenaran tersebut. Maka inilah yang membuat mahasiswa menjadi generasi yang masih “murni” tidak terpengaruh kepentingan golongan, ormas, parpol, dan sebagainya. Penting bagi mahasiswa untuk mempunyai idealisme agar tidak terpengaruh kepentingan-kepentingan yang menejerumuskan atau bahkan menjadi alat suatu kepentingan. Apalagi mahasiswa identik dengan semangat muda yang membara, selalu memiliki kemauan tinggi serta pantang menyerah dalam hal apapun. Mahasiswa bukanlah seorang siswa lagi yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat apalagi pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri dalam lingkungan sosial masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat bahkan mahasiswa dan masyarakat memiliki korelasi yang sangat kuat. Melihat potensi kekuatan besar yang dimiliki oleh kaum mahasiswa sangatlah perlu dirumuskan tentang fungsi, peran dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh mengenai apa fungsi, peran dan posisi mahasiswa, kita harus lebih dulu mengenal tentang bebrapa  tipologi mahasiswa. Setiap mahasiswa memiliki gaya atau tipe yang berbeda-beda. Kita harus mampu menempatkan diri kita pada tipe mahasiswa yang seperti apa. Berikut adalah tipologi mahasiswa : 

1. Hedonis, mahasiswa yang hidup dengan mngikuti perkembangan zaman, gaul dan populer. 

2. Akademis (pemikir), golongan mahasiswa yang hidup dengan memanfaatkan status kemahasiswaan sebagai waktu menimba ilmu. 

3. Aktivis, mahasiswa yang ikut dan aktif dalam orgnisasi. 

4. Apatis, sikap acuh tak acuh, tak mau tentang kondisi sosial dan politik kampus. 

5. Humoris, mahasiswa yang memanfaatkan waktunya sebagai masa liburan, mendapatkan kebebasan dan perhatian dari orang tua.

 6. Mahasiswa study oriented, tipikal mahasiswa yang selalu rajin masuk kuliah dan melaksanakan tugas akademik, mendapat nilai nagus dan cepat lulus. 

7. Mahasiswa agamis, tipikal mahasiswa yang berpakaian sesuai syari’at dan juga menjaga jarak dengan lawan jenis. 

8. Mahasiswa santai apa adanya, tipikal mahasiswa yang tidak berpikir banyak, menjalani kehidupan apa apa adanya, tidak banyak memikirkan kuliah. 

Lalu mahasiswa yang seperti apakah kita? Apapun tipe kita sebagai mahasiswa, perlu diingat bahwa kita harus selalu memilik progres (kemajuan) dalam kehidupan, tinggal bagaimana kita sebagai kaum terpelajar mencapai progres tersebut. Karena tanpa progres hidup kita akan percuma dan berjalan stagnan tanpa ada kemajuan yang berarti. Menuntut ilmu bukanlah hanya tentang ruang kelas, presentasi, tugas makalah, dan lain sebagainya tapi bagaimana kita merealisasikan ilmu yang telah kita dapat dalam kehidupan sehari-hari. Selain merealisasikan kita juga harus menyerap ilmu dari kehidupan kita sehari-hari, kehidupan sosial bermasyarakat yang tak kalah pentingnya. Ingat bahwa tujuan akhir mahasiswa adalah kembali terjun di dalam masyarakat. Lalu setelah mengenal bermacam tipologi mahasiwa apa peran, fungsi, dan posisi mahasiswa? Secara umum peran mahasiswa ada 4; agent of change, social control,iron stock,guardian of value. 

1. Agent of change (generasi perubahan) Mahasiswa sebagai generasi perubahan. Dalam artian jika terjadi suatu hal di lingkungan kita dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubah sesuatu yang salah itu menjadi sesuai dengan harapan yang sesungguhnya. Untuk itu sikap kritis dan positif harus dimiliki agar dapat membuat peubahan dalam segala aspek kehidupan. Ingatlah,bahwa telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang sudah kita diamkan, sudah kita seharusnya mengubah keadaan tersebut. Bukan waktunya lagi kita sebagai kaum terpelajar hanya diam dan tidak perduli dengan permasalahan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun