Mohon tunggu...
Alfin Heriagus
Alfin Heriagus Mohon Tunggu... Perawat - S1 Reguler Ilmu Keperawatan

Mahasiswa Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peluang Kerja Perawat Laki-laki di Rumah Sakit Lebih Terbuka Dibandingkan dengan Perawat Perempuan

27 Mei 2019   12:26 Diperbarui: 27 Mei 2019   12:46 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Keperawatan merupakan suatu profesi yang dilakukan oleh perawat laki-laki maupun perempuan untuk melayani pasien agar kesehatannya membaik. Rumah sakit sebagai tempat sarana pelayanan kesehatan membutuhkan tenaga kesehatan, salah satunya adalah perawat. Perawat laki-laki cenderung lebih dibutuhkan dibandingkan perawat perempuan oleh rumah sakit. Penulis berhasil menemukan hal baru yang belum pernah ada pada penelitian sebelumnya yakni "Perawat laki-laki memiliki fisik yang kuat dan mampu menyeimbangkan kebutuhan dirinya dan pasien." Hal inilah mengapa perawat laki-laki lebih dibutuhkan oleh rumah sakit dibandingkan perawat perempuan.

Penelitian ini sangat penting karena untuk mengetahui seberapa besar perawat laki-laki dibutuhkan oleh rumah sakit dibandingkan dengan perawat perempuan. Alhasil, perawat laki-laki lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan di rumah sakit dibandingkan perempuan. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi pasien, tentu ingin meningkatkan akreditasi agar dapat dipandang baik oleh masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan akreditasi tersebut yaitu dengan menyeimbangkan jumlah perawat laki-laki dengan perempuan. Namun, hal tersebut tidak mudah karena minimnya minat laki-laki sebagai perawat di rumah sakit sehingga lebih didominasi oleh perawat perempuan.

               Perawat dalam menghadapi pasien, harus mempunyai etika karena yang dihadapi perawat adalah manusia juga. Perawat harus bertindak sopan, murah senyum, dan menjaga perasaan pasien. Hal tersebut harus dilakukan karena tugas perawat adalah membantu proses penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaannya. Baik perawat laki-laki maupun perawat perempuan perlu menerapkan etika dan moral ketika berhadapan dengan pasien maupun terhadap tenaga kesehatan lainnya. Melalui etika yang baik, diharapkan perawat bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien, terjalin sikap saling menghormati, dan menghargai di antara keduanya.

Peluang kerja seorang perawat ditentukan dengan kemampuan antarindividu masing-masing. Tetapi, perawat laki-laki lebih diunggulkan dibandingkan perawat perempuan karena kemampuan laki-laki lebih dibutuhkan. Kemampuan yang dimiliki oleh perawat laki laki namun tidak dimiliki oleh perawat perempuan yaitu kemampuan fisik dan daya tahan emosi terhadap pasien. Hal ini sangat berpengaruh sehingga perawat laki-laki lebih berpeluang diterima kerja di rumah sakit ketimbang perawat perempuan. Walaupun perawat laki-laki lebih diunggulkan, tetapi apabila perawat laki-laki tidak mampu menunjukkan bakat dan kemampuannya maka dianggap gagal dalam memenuhi kriteria perawat professional.

Perawat ketika sudah berada di suatu rumah sakit, harus menunjukkan kemampuan terbaiknya. Perawat laki-laki maupun perempuan harus mampu berkolaborasi satu sama lain demi kesembuhan pasien. Walaupun jumlah perawat laki-laki tidak sepadan dengan perawat perempuan, namun perawat laki-laki biasanya memimpin jalannya diskusi kolaborasi. Hal inilah yang menjadi kelebihan dari perawat laki-laki sehingga mampu menciptakan peluang kerja lebih tinggi dibandingkan perawat perempuan. Perawat harus membuktikan dirinya dengan sikap "caring" kepada klien. Caring merupakan salah satu tugas utama dari seorang perawat. Melalui caring dan sikap professional, perawat laki-laki maupun perempuan mampu bersaing dalam menciptakan peluang kerja di institut rumah sakit.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa beban kerja seorang perawat laki laki lebih berat dibandingkan perawat perempuan. Selain tata pelayanan yang menjadi tanggung jawab perawat dalam menangani pasien, perawat laki-laki juga harus menekankan diri untuk selalu kuat fisik maupun mental. Hal ini karena perawat laki-laki harus selalu siap untuk menggendong pasien yang pingsan. Selain itu adanya pembagian kerja yang secara manajemen kurang memperhatikan jumlah banyak pasien yang harus dilayani oleh perawat dalam satu shift melayani 8-10 orang. Kondisi beban kerja yang sudah berat ditambah dengan sikap dan perilaku kasar pasien atau pengunjung yang merasa kurang puas dengan pelayanan perawat.

Manfaat dan Tujuan

Manfaat penelitian ini yaitu:

1. Pembaca mampu mengetahui secara dalam mengenai perawat laki-laki dan perawat perempuan

2. Pembaca mampu memahami kelebihan dari perawat laki laki dan perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun