Mohon tunggu...
Alfina Asha
Alfina Asha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tulisan random.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelaki "Asing" yang Kupanggil Opa

10 Januari 2021   12:05 Diperbarui: 10 Januari 2021   17:08 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: graphicriver.net

Siapa yang tidak mengenal penulis maestro satu ini? Di usianya yang sebentar lagi mencapai angka 78 tahun, beliau masih aktif mengunggah tulisan setiap harinya. Tidak hanya itu, beliau pun rajin menyapa kompasianer lain melalui fitur komentar yang ada di artikel. Saya masih ingat ketika mengikuti acara A to Z Kompasiana, beliau menjadi salah satu narasumber yang membagikan pengalaman menulisnya. 

"Menulis sudah menjadi kebiasaan hidup. Jika sehari saja tidak menulis, rasanya ada yang kurang di hari itu."

Begitu katanya ketika ditanya mengapa bisa begitu konsisten menghasilkan tulisan setiap hari. Tulisan-tulisannya sangat inspiratif, membagikan pengalaman-pengalaman hidupnya hingga kisah romansanya bersama sang istri yang juga aktif menulis di Kompasiana, Oma Roselina. Belakangan saya juga difollow oleh istrinya! Wah, benar-benar paket komplit. 

Melalui fitur percakapan di Kompasiana, saya mengirimkan pesan kepada Opa Tjip, sekadar menyapa sekaligus izin menggunakan panggilan Opa, sama seperti beberapa kompasianer lain yang juga memanggilnya demikian. Bukan tanpa alasan, rasa-rasanya panggilan "Pak" memang kurang cocok bagi saya yang kala itu masih berusia 20 tahun, sedangkan Opa Tjip sendiri sudah menginjak usia 77 tahun. Jarak umurnya sudah jauh sekali!

Dengan ramahnya beliau mengizinkan bahkan hingga membagikan kontak whatsappnya. Jika ada yang ingin ditanyakan atau diceritakan, katanya, boleh sekali menghubungi Opa. Opa siap mendengarkan dengan senang hati dan siapa tahu bisa memberi solusi, lanjutnya.

Senang sekali rasanya bisa berinteraksi dengan dua sejoli ini. Kami yang awalnya tak saling mengenal, bahkan bisa dibilang asing satu sama lainnya, akhirnya bisa berbagi dan bercerita diperantarai media sosial. Banyak ilmu dan pengalaman hidup yang saya peroleh dari Opa Tjip dan istri. Meski tinggal nun jauh di Australia sana, nyatanya jarak bukan masalah yang begitu berarti untuk menjalin pertemanan di zaman serba canggih seperti sekarang ini. 

Melalui cerita pengalaman hidup yang dibagikan melalui tulisan, kita cukup banyak bisa berkenalan dengan penulisnya. Seperti kata seorang teman, menulis adalah pekerjaan ruh. Itulah mengapa kita sering merasa dekat dengan seseorang yang sering kita baca tulisannya meskipun belum pernah bertemu.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Opa Tjip dan istri, Oma Rose yang baru saja merayakan hari ulang tahun pernikahan yang ke-56. Semoga selalu sehat dan berbahagia, dan tentunya terus membagikan kebahagiaan melalui tulisan. 

Salam hangat dari Alfina di Pulau Sulawesi, semoga bisa bersua suatu hari nanti~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun