Mohon tunggu...
Alfina Nisauz Zahroh
Alfina Nisauz Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Semoga bermanfaat :)

early chidhood islamic education . UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Otak dan Kognisi Anak Usia Dini

1 Maret 2021   18:37 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:32 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap anak mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada diri anak meliputi perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan seni. Tidak hanya itu, otak anak pun mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sebelum membahas tentang stimulasi perkembangan otak anak usia dini, alangkah baiknya pembaca mengetahui pengetahuan tentang sistem saraf, neuron dan neurotransmitter, dan anatomi otak terlebih dahulu.

Sistem saraf merupakan suatu jaringan kompleks yang berperan penting dalam mengatur setiap kegiatan yang dilakukan oleh tubuh seseorang atau individu, misalnya berpikir, melihat, bergerak, dan sebagainya. 

Sistem saraf terbagi menjadi dua, yakni sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Sistem saraf pusat dibentuk oleh medulla spinalis, yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan saraf tepi terdiri atas dua sistem saraf, yakni saf somatik dan saraf otonom. Kedua sistem saraf tersebut (sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi) saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengendalikan semua aktivitas yang dilakukan oleh tubuh, baik aktivitas yang disadari maupun tidak disadari.

Pada tingkatan seluler, sistem saraf bisa juga didefinisikan sebagai keberadaan jenis sel khusus, yang disebut neuron, yang juga dikenal sebagai sel saraf. Neuron merupakan sel yang dikhususkan untuk menyimpan dan mengirimkan informasi. 

Neuron berfungsi untuk menerima, meneruskan, dan memproses stimulus atau rangsangan. Selain itu, neuron juga berfungsi untuk memicu aktivitas sel tertentu dan pelepasan neurotransmiter dan molekul informasi lainnya. Dengan adanya sel-sel saraf (neuron) ini, organ maupun sistem organ dapat bergerak dan memberikan respon sebagaimana mestinya.

Neurotransmitter merupakan senyawa kimia yang ada dalam tubuh individu yang bertugas untuk menyampaikan pesan dari satu sel saraf ke sel saraf target. Sel-sel target ini bisa terletak pada otot, berbagai kelenjar, dan bagian-bagian lain yang ada dalam tubuh individu. Neurotransmitter berperan dalam mengatur sistem kinerja tubuh, seperti detak jantung, pencernaan, pernapasan, gerakan otot, suasana hati, dan sebagainya.

Otak merupakan bagian utama dari sistem saraf atau neuron, dengan komponen bagian-bagiannya yakni cerebrum, cerebellum, dan brainstem. Berikut merupakan komponen bagian-bagian atau anatomi otak dan penjelasannya:

anatomi-otak-603cfb188ede4832f07bf892.jpg
anatomi-otak-603cfb188ede4832f07bf892.jpg
(1) Cerebrum, Cerebrum merupakan bagian otak yang paling besar. Bagian ini terdiri dari sepasang hemisfer (belahan otak), yakni hemisfer kanan dan hemisfer kiri dan tersusun dari korteks. Cerebrum terbagi menjadi beberapa lobus, antara lain:

a. Lobus frontalis

Lobus frontalis merupakan bagian otak yang peling besar dan terletak pada otak bagian depan. Lobus frontalis berperan penting dalam hal kemampuan intelektual, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara, emosi, dan lain-lain. Pada lobus ini terdapat daerah broca yang mengatur ekspresi bicara, lobus ini juga mengatur gerakan sadar seperti betjalan, berlari, melompat, perilaku sosial, berbicara, motivasi dan inisiatif.

b. Lobus temporalis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun