Mohon tunggu...
Alfina Nisauz Zahroh
Alfina Nisauz Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Semoga bermanfaat :)

early chidhood islamic education . UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Seorang Guru dalam Membangun Kesadaran Sosial Anak

26 April 2020   20:50 Diperbarui: 27 April 2020   16:27 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, kepekaan atau kesadaran sosial (social awareness) bisa diartikan sebagai kesadaran seseorang akan keberadaan dan keterlibatannya dalam lingkungan sosial. Menrut CASEL (The Collaborative for Academic, Socian, and Emotional Learning), kesadaran sosial adalah kemampuan untuk mengambil perspektif dan berempati dengan orang lain dari berbagai latar belakang dan budaya, memahami norma-norma sosial dan etika untuk perilaku, dan mengenali sumber daya dan dukungan keluarga , sekolah dan masyarakat.

Bagi anak, perkembangan kesadaran sosial sangatlah penting bagi pertumbuhan dan kematangannya untuk menuju usia kedewasaan. Sebelum memasuki usia sekolah, perkembangan kesadaran sosial anak diajarkan melalui pola asuh orang tua dan keluarga dirumah. Tetapi, setelah memasuki usia sekolah anak diajarkan kesadaran sosial oleh seorang guru.

Dengan kesadaran sosial yang baik, anak dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia lainnya yang berada di kehidupannya baik teman sebaya, orang tua, saudara maupun orang lain yang berada disekelilingnya. Dengan perkembangan sikap kesadaran sosial yang baik anak akan mampu menghormati orang lain atau orang yang lebih tua, mudah menjalin hubungan pertemanan dengan teman sebayanya, dan dapat bertanggung jawab dengan segala keputusannya.

Seorang guru memiliki peran penting dalam mengembangkan kesadaran sosial anak di lingkungan sekolah. tentunya, di sekolah anak berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan anak harus berbaur dengan anak yang lainnya. oleh karena itu, dalam proses pengembangan sikap sadar sosial ini, seorang guru harus dapat menyatukan berbagai sifat dan karakter anak yang berbeda tersebut agar dapat mengembangkan sikap sosial anak dengan baik. sehingga anak dapat bersosialisasi bersama teman sebayanya dan orang-orang yang berada lingkungan sekolah dengan baik.

Saat anak berusia sekitar 4-5 tahun, pola pertemanan dan hubungan anak sudah lebih stabil daripada usia sebelumnya. Hal ini disebabkan karena anak sudah memahami adanya aturan, bahkan tidak hanya ketika bermain dilingkungan sekolah, tetapi juga dalam perilakunya dirumah. Dan terjadi peningkatan kemampuan perkembangan sosial pada anak saat anak berusia 5-6 tahun. Faktor penambahan usia menjadi penyebabnya, dengan pertambahan usia tersebut anak menjadi lebih banyak bermain dan bercakap-cakap dengan anak lainnya, khususnya dengan teman-temannya.

Hubungan anak dengan teman-temannya semakin meningkat melalui kegiatan bermain, baik di sekolah ataupun dilingkungan rumah dapat menjadikan ia memahami dirinya sendiri untuk bersikap kooperatif, toleran, menyesuaikan diri dan mematuhi aturan yang berlaku di rumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Guru harus mampu mengarahkan anak untuk bisa bersikap sosial dengan baik dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai tujuannya dalam pengembangan sikap sadar sosial anak di sekolah hendaknya guru tersebut memiliki strategi yaitu dengan melakukan pembiasaan terhadap anak. Pembiasaan ini dilakukan setiap pagi sebelum ataupun sesudah kegiatan maupun dalam pembelajaran. Pembiasaan yang dilakukan yaitu bercerita atau mendongeng tentang kisah-kisah teladan nabi dan rosul, dalam kegiatan ini guru menstimulasi anak dengan memberikan gambaran-gambaran sikap teladan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap pembelajaran atau kegiatan disekolah guru selalu membentuk anak dalam beberapa kelompok yang bertujuan agar anak dapat berkomunikasi dan bersosialisasi serta kerja sama dengan satu sama lain. Guru juga mengajak anak untuk mendoakan teman yang sedang sakit atau terkena musibah untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap teman yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun