Pekalongan, 1 Agustus 2025 --- Dalam upaya mendorong transformasi digital pada sektor ekonomi kerakyatan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 18 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menginisiasi kegiatan Pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di wilayah Kelurahan Kedungwuni Barat. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama strategis dengan pihak Bank Central Asia (BCA).
Kegiatan berlangsung pada Jumat, 1 Agustus 2025, pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, bertempat di rumah pelaku UMKM Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Acara dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM, tim BCA, mahasiswa KKN kelompok 18.
Tim BCA dan mahasiswa KKN dalam membantu mengembangkan UMKM lokal melalui pemanfaatan teknologi digital. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tim dari BCA mengenai apa itu QRIS, manfaat penggunaan QRIS bagi pelaku usaha, dan langkah-langkah mendaftarkannya.
Para peserta kemudian diarahkan untuk mengisi formulir pendaftaran dan melakukan verifikasi data usaha, seperti KTP, dan dokumen pendukung lainnya. Tim dari BCA langsung memproses pendaftaran QRIS untuk masing-masing pelaku UMKM secara digital.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN Kelompok 18 sebagai inisiator dan pendamping teknis, perwakilan BCA Cabang Pekalongan sebagai penyedia layanan QRIS dan pendamping sosialisasi, pelaku UMKM di Kelurahan Kedungwuni Barat, seperti penjual makanan, pengrajin, pedagang kelontong, dan pelaku usaha rumahan lainnya.
Menurut Koordinator kegiatan, Nurul Khikmah, kegiatan ini merupakan respon terhadap tantangan UMKM lokal yang masih dominan menggunakan transaksi tunai.
"Kami melihat bahwa penggunaan QRIS dapat membantu UMKM menghadapi era digital dengan lebih siap, meningkatkan efisiensi transaksi, dan menjangkau konsumen lebih luas, termasuk dari generasi muda yang terbiasa dengan pembayaran non-tunai," jelasnya.
Sementara itu, perwakilan dari BCA, Ibu Julie, menambahkan bahwa penggunaan QRIS juga mendukung program pemerintah dalam mengurangi peredaran uang tunai, mempercepat inklusi keuangan, serta menekan risiko penularan penyakit melalui uang fisik.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN kelompok 18 mendampingi peserta secara langsung dalam proses digitalisasi, termasuk membantu pembuatan email dan pengunduhan aplikasi dompet digital bagi peserta yang belum familiar dengan teknologi. Proses pendaftaran berjalan lancar dan sebagian besar peserta berhasil mendapatkan kode QRIS yang langsung dapat digunakan untuk bertransaksi.
Dengan adanya QRIS, pelaku UMKM kini dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi keuangan (OVO, GoPay, DANA, ShopeePay, m-Banking, dan lainnya) hanya dengan satu kode QR. Beberapa peserta mengaku senang dan antusias, seperti Bu Erni, pemilik usaha jajanan pasar, yang menyampaikan, "Sekarang saya bisa melayani pembeli tanpa harus sedia kembalian uang tunai. Lebih cepat dan aman."
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN kelompok 18 dalam memberdayakan ekonomi lokal melalui teknologi digital. Ke depannya, mahasiswa berencana mengadakan pelatihan penggunaan media sosial untuk promosi produk, sebagai lanjutan dari program digitalisasi UMKM.
Dengan terlaksananya kegiatan pembuatan QRIS ini, diharapkan pelaku usaha di Kedungwuni Barat semakin siap beradaptasi dengan sistem pembayaran modern, sehingga usaha mereka bisa berkembang lebih maju dan kompetitif di era digital.