Mohon tunggu...
Alfikri Oktavian Yudhistira
Alfikri Oktavian Yudhistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

A student who interested in Politics, International Relations, communications, and business.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Visit Japan Campaign dalam Perekonomian Jepang

29 Desember 2022   05:20 Diperbarui: 29 Desember 2022   05:20 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Japan's View (Sumber: freepik.com)

Jepang sebagai salah satu negara industri maju mulai melirik potensi sektor pariwisata sebagai salah satu upaya untuk merevitalisasi perekonomiannya yang sempat mengalami resesi ekonomi. 

Program Visit Japan Campaign (VJC) yang diluncurkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2003 di bawah naungan Japan Tourism Agency (JTA) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) memiliki dampak terhadap revitalisasi ekonomi Jepang. 

Sektor pariwisata yang dipromosikan melalui program ini memainkan peran penting dalam revitalisasi ekonomi Jepang dan mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jepang. Didirikan pada tahun 2008 sebagai badan eksternal Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, Japan Tourism Agency mengambil peran utama dalam kebijakan pariwisata dan koordinasinya, mewakili Pemerintah dalam masalah yang berkaitan dengan pariwisata dan promosi Jepang sebagai turis tujuan. Badan ini bertugas melaksanakan Visit Japan Campaign dan kegiatan pemasaran lainnya.

Jepang yang populer di pasar pariwisata Asia dan tidak diragukan lagi menjadi faktor pertumbuhan ekonomi nya. Langkah-langkah kebijakan proaktif telah mencakup pelonggaran persyaratan visa, memungkinkan belanja bebas pajak, meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan layanan pengunjung. 

Pariwisata berkontribusi pada tantangan ekonomi dan struktural negara, membantu regenerasi daerah lokal dan merupakan sarana penting untuk merevitalisasi daerah yang dilanda bencana alam. Beberapa tantangan yang dihadapi Jepang saat ini termasuk pengembangan destinasi yang kompetitif secara internasional dan memiliki banyak daya tarik pengunjung yang berkualitas sehingga menempatkan kerangka kerja pelatihan dan keterampilan untuk memungkinkan staf yang lebih berkualifikasi untuk mempertahankan industri berkualitas tinggi dan memperkuat mekanisme pemasaran serta promosi untuk efektivitas yang lebih besar. 

Strategi pariwisata baru untuk menguatkan ekonomi Jepang dilengkapi dengan rencana jangka menengah berjudul Tourism Nation Promotion Basic Plan  yang menetapkan serangkaian tindakan yang komprehensif dan disepakati untuk diambil oleh kementerian di seluruh pemerintahan mulai tahun 2017. 

Secara kolektif, dokumen-dokumen ini mewakili kebijakan dan tindakan pariwisata yang disepakati untuk disampaikan oleh Pemerintah dan lembaganya. Kemitraan dengan sektor swasta dianggap penting dengan diadakannya dialog rutin dengan kelompok bisnis seperti Japan Travel and Tourism Association. 

Pada tahun 2017, sektor pariwisata menyumbang 2,0% dari total GDP. Pertumbuhan pariwisata  Jepang ini menjadi sangat signifikan dengan kedatangan turis internasional meningkat dari 28,7 juta pada 2017 menjadi 31,2 juta pada 2018, naik 8,7%, dan rekor tertinggi lainnya untuk tahun keenam berturut-turut. 

Pendapatan dari wisatawan internasional naik 18% dari 3,8 JPY triliun menjadi JPY 4,5 triliun antara 2016 dan 2018. Ekspor perjalanan menyumbang 21,8% dari total ekspor jasa pada 2018. Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo lalu memberi peluang lebih lanjut untuk profil internasional.

Sesuai dengan studi kasus tersebut, kebijakan yang dilakukan oleh Jepang ini termasuk dalam kebijakan yang bersifat rutin dimana memiliki karakteristik yang tidak kontroversial serta melibatkan elemen-elemen birokrasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun