Mohon tunggu...
Alfian
Alfian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang akan menyuarakan pendapat ketika ada tidak keberpihakkan kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kader

12 Juli 2021   11:38 Diperbarui: 12 Juli 2021   12:00 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"KADER"

Tulisan ini dibuat oleh seorang "kader" katanya dari sebuah antah berantah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang selanjutnya bisa dikenal sebagai IMM adalah sebuah wadah dakwah ditingkatan pelajar khusunya mahasiswa yang meng-hegemoni di perguruan tinggi yang menjadi salah satu organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah. 

Dalam kehidupan sehari -- hari IMM dalam menjalankan tugasnya memiliki beberapa standarisasi yang wajib dimiliki oleh setiap kader nya untuk melakukan tugas IMM kepada mahasiswa sejawat nya bahkan kepada masyarakat. 

TKD atau biasa dikenal dengan Tri Kompetensi Dasar. TKD ini merupakan sebuah kemampuan atau sebuah skills yang harus dimiliki oleh mahasiswa khususnya kader IMM. TKD sendiri terdiri dari religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. Kompetensi-kompetensi yang tercantum dalam TKD tersebut ketika sebuah kader menyatakan dirinya kader IMM sudah sepatutnya telah mahir dalam kompetensi yang ada didalam TKD.

Kader tidak serta merta untuk belajar secara otodidak terkait kompetensi yang selayaknya dimiliki oleh mahasiswa, akan tetapi pimpinan komisariat memiliki tugas untuk membimbing dan mendidik kader tersebut. Ketika berbicara proses pembimbingan di IMM dikenal sebagai proses peng-"kader"an. Secara normatif, hemat saya tugas mengkader ialah tugas dari keinstrukturan, tapi menurut saya setiap kader IMM itu berhak melakukan pengkaderan dengan catatam mampu membimbing sesuai dengan nilai-nilai yang terkadung dalam IMM. 

Ketika dalam proses pengkaderan, pimpinan wajib hukumnya memberikan arahan ruang gerak terkait kompetensi-kompetensi yang telah dimiliki oleh setiap kader IMM. Merujuk kepada Nilai Dasar Ikatan dalam ayat 1 menyatakan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak tiga bidang yaitu keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Hal ini selaras dengan IMM punya TRILOGI. Kader IMM mengenal sebagai TRILOGI IMM yaitu keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.

Ketika seorang kader IMM sudah tuntas terkait TKD yang telah dibentuk,dididik,dibina oleh pimpinan mereka, maka tugas dari pimpinan bukan hanya mengawal tapi bahwa mengarahkan kepada ruang gerak dari Kader IMM yang telah rampung dan mahir akan TKD untuk mengimplementasikan hal tersebut kepada ruang gerak IMM yaitu TRILOGI IMM. 

Ketika setiap tahapan-tahapan dilewati oleh kader ini terlampaui dengan benar dan sesuai target maka pada dasarnya proses transformasi kader yang belum tau apa dan menjadi sebuah kader yang bergerak maka bisa dikatakan sebuah perkaderan berjalan sesuai karena mampu mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Hal tersebut apabila terlaksana akan menjadi sebuah pengkaderan yang begitu indah dan pastinya akan memiliki dasar dalam bergerak.

Namun, akhir-akhir ini banyak sekali Komisariat bahkan Cabang IMM yang belum secara sempurna menjalankan tahapan-tahapan pengkaderan yang berkelanjutan. Berdasarkan pengamatan saya, banyak sekali komisariat dan bahkan cabang IMM saling beradu dengan cabang IMM di wilayah lain dan bahkan bersaing dengan ORMEK lain hanya untuk bersaing "kuantitatif". 

Angka hanya dijadikan acuan sejauh apa ORMEK ini besar dan berkembang. Pemahaman tersebut saya kira salah namun telah menjadi sebuah kultur yang akhirnya terlihat seperti sebuah keharusnya untuk dikejar namun melupakan hal yang sebenarnya penting dalam proses kita berproses di IMM. Nilai. Yah Nilai, hemat saya ketika komisariat dan bahkan cabang hanya mengejar angka sebanyak apa kader IMM , saya rasa akan kehilangan nilai yang sebenarnya tidak perlu kader yang banyak tetapi cukup dan saling melengkapi satu sama lainnya dengan tetap mengindahkan nilai yang tidak boleh digadaikan oleh apapun itu.

Karena pada dasarnya ketika setiap kader IMM bergerak dan berproses tapi tanpa membawa nilai tersebut sudah jelas kader IMM akan terasa hampa. Kader akan bergerak akan tetapi tidak tau apa yang dia bawa ketika dia bergerak dan berproses di IMM. Banyak terjadi bahwa kader IMM akan siap untuk didiasporakan ke berbagai macam organisasi ataupun wadah yang mana nama IMM akan dikenal oleh khalayak umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun