Ini merupakan artikel ketiga saya mengenai welding (pengelasan). Dua artikel saya sebelumnya berjudul "Mengapa ilmu pengelasan itu rumit?" dan "Mengelas itu seni juga lho!". Intisari kedua artikelnya membahas bahwa pengelasan itu ternyata tidak sederhana dan perlunya teknis khusus dalam mengelas yang tidak bisa sembarangan orang melakukan pekerjaan tersebut.
Baik, sebelumnya saya akan memberikan batasan tulisan ini. Artikel tidak ditujukan untuk pengelasan pagar atau teralis besi yang sering kita jumpai di bengkel pinggir jalan. Pengelasan disini adalah untuk produk-produk yang perlu diuji. Contohnya tangki truk penyalur bahan bakar, pemipaan, perkapalan, struktur jembatan layang, dan sebagainya.Â
Mengapa perlu diuji? Karena produk las tersebut akan terkena faktor mekanis seperti getaran, tekanan, gesekan, dan tarikan. Apabila anda memiliki usaha bengkel las yang mengelas produk-produk seperti pagar ataupun teralis besi tak perlu repot-repot mengikuti artikel ini karena produk tersebut tidak diperlukan pengujian las secara khusus. Yang penting rapi dan secara struktur kokoh.
Well, tak perlu berlama-lama lagi, inilah beberapa hal yang perlu kita perhatikan bila kita menginginkan hasil las yang baik.
1. Material
Kita perlu memperhatikan jenis material apa yang akan dilas. Jenis material ini akan menentukan banyak parameter lainnya seperti besar arus dan tegangan, jenis elektroda, perlakuan panas (PWHT/ pre-heat). Kemudian sebelum melakukan pengelasan, cek dulu kondisi material tersebut untuk memeriksa ada tidaknya cacat.Â
Misalnya deformasi (melengkung), crack (retakan), laminasi (sobek), dan seterusnya. Apabila anda nekad mengelas material seperti itu akan merugikannya hasil pengelasan anda nantinya. Dampaknya bisa jadi material hasil pengelasan akan mudah rapuh. Sekalipun cacatnya di benda kerja, bukan di kampuh (material) pengelasannya.
2. Mesin