Mohon tunggu...
Alfian Artia Rahman
Alfian Artia Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Money

Memanfaatkan Dua Strategi Marketing dalam Mendongkrak Penjualan di Zaman Kekinian

3 Agustus 2020   23:10 Diperbarui: 3 Agustus 2020   23:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by William Iven, https://unsplash.com/photos/gcsNOsPEXfs

 

Dengan kemajuan tekhnologi saat ini dan sulitnya orang untuk tidak berinteraksi dengan social media sehingga membuat social media menjadi alat yang sangat ampuh dalam memasarkan produk agar dapat dikenal luas oleh masyarakat.

Terdapat dua strategi pemasaran yang akhir-akhir ini sering digunakan oleh pelaku usaha dalam memasarkan produknya, yaitu Word of Mouth Marketing dan Influencer Marketing. Tujuan dari kedua strategi pemasaran ini adalah dengan informasi yang telah disebar diyakini dapat menumbuhkan persepsi seseorang terhadap sebuah produk dan membuat mereka yakin untuk membelinya.

Jika membahas tentang influencer marketing, influencer sendiri adalah orang-orang yang memiliki jumlah followers atau audience yang cukup banyak di social media dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers atau audience mereka, biasanya influencer ini merupakan artis, selebgram, blogger, youtuber dan sejenisnya. 

Seorang influencer dipercaya dapat memberikan pengaruh dan memberikan inspirasi kepada followers dan audiencenya untuk bisa mencoba atau bahkan membeli produk yang dipromosikannya. 

Strategi pemasaran ini sangat efektif digunakan akhir-akhir ini mengingat pesatnya perkembangan social media dan berkurangnya minat orang terhadap iklan.

Tetapi ada hal yang harus diperhatikan dalam penentuan influencer, selain memiliki followers atau audience yang banyak dan dapat memberikan konten menarik dalam setiap promosinya tapi influencer juga haruslah mewakili target pasar sebuah produk sehingga dapat meminimalisir risiko salah dalam penentuan target pasar dan pelaku usaha semestinya melakukan mitigasi risiko ketergantungan terhadap influencer karena bukan tidak mungkin influencer tersebut dapat menurunkan performa image dari brand atau produk yang ditawarkan karena sang influencer terjerat kasus hukum atau melakukan tindakan-tindakan yang sulit diterima oleh masyarakat.

Sedangkan Word of Mouth Marketing sendiri merupakan strategi pemasaran yang lebih berbasis pada komunitas pelanggan. Dengan menggantungkan harapan terhadap orang yang telah merasa puas terhadap suatu brand atau produk dan memiliki keinginan untuk mempromosikan brand atau produk tersebut kepada orang lain serta saling berbagi review mengenai brand atau produk tersebut dalam sebuah forum komunitas atau social media yang berhubungan dengan brand atau produk tersebut.

Influencer marketing merupakan strategi marketing yang mudah untuk dilakukan, sederhananya adalah dengan cara pelaku usaha menentukan influencer yang diinginkan untuk mempromosikan produk-nya dan tentunya membayar sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh influencer atau sesuai kesepakatan serta menjelaskan produk kepada influencer sehubungan dengan pelaksanaan promosi produk tersebut nantinya, dan singkatnya brand awareness terhadap suatu produk tersebut dapat terbentuk dan diyakini akan meningkat setelah dipromosikan oleh influencer. Sedangkan pada Word of Mouth Marketing, pemasaran produk memerlukan konsumen yang telah merasa puas dan selalu melakukan pembelian kembali serta melakukan review terhadap produk tersebut agar dapat dilihat konsumen lain, jika melihat dari segi prosesnya pada Word of Mouth Marketing diperlukan konsistensi terhadap kualitas produk dan pelayanan yang sangat prima sehingga memberikan hasil yang dapat dipercaya dan pada Word of Mouth Marketing dapat disimpulkan bahwa seseorang yang tertarik adalah seseorang yang memang membutuhkan produk tersebut bukan hanya sekedar rasa ingin tahu atau ikut-ikutan.

Dalam era digital yang berkembang pesat saat ini, Baik influencer marketing dan word of mouth marketing dapat digunakan menjadi strategi yang reliable dalam memasarkan produk dan tentunya berujung dengan meningkatnya penjualan, sejalan dengan Laporan Global Trust Advertising Nielsen yang menunjukkan bahwa 83% konsumer mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal dan angka ini lebih tinggi dari iklan di TV, yang dipercaya hanya oleh 63% konsumen. Jika ingin hasil yang dapat terlihat dengan proses yang singkat dan tidak sulit dilakukan bisa menjadikan influencer marketing sebagai solusi untuk memasarkan produk. Namun jika ingin mengutamakan kepuasan pelanggan secara lebih intens dan ingin membentuk komunitas yang solid terhadap produk yang dipasarkan, bisa menjadikan word of mouth marketing sebagai strategi dalam usaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun