Mohon tunggu...
ALF
ALF Mohon Tunggu... Lainnya - ~

~

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merdeka

17 Agustus 2022   14:56 Diperbarui: 17 Agustus 2022   14:57 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
17 Agustus 2021. Manglayang bersama Benduku.

Merdeka...
Indonesiaku, Negaraku, 77 tahun usiamu.
Sepertinya tak banyak yang kulakukan untukmu. Maaf. Tapi aku akan terus berusaha untuk itu. Yang ku lakukan saat ini seperti: menjaga nama baikmu, tidak membuang sampah sembarangan, meminimalisir penggunaan plastik, membantu orang berkebutuhan khusus agar lebih mandiri, mencerdaskan anak-anak dengan aku ajari dan ceritakan tentangmu, menyanyikan lagu-lagu mu, pengamalan pancasila, dsb. Semoga itu menjadi kontribusi dariku untukmu, Indonesiaku.
Sekali lagi selamat.

Merdeka...
Menurut KBBI mer*de*ka /merdka/ a 1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri:

Aku ingin sedikit bercerita. Tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 2021. Aku dan benduku pertama kali bertemu. Sangat berkesan dan menyenangkan saat itu.

Berbeda dengan tahun ini, beberapa hari lalu, dan saat ini sedikit komunikasiku dengannya. Benduku sedang mencari "merdeka" nya.
Hal ini membuatku sedih tentunya, karena biasanya setiap hari aku berkomunikasi dan cerita banyak dengannya. Tapi hal ini memang sudah beberapa kali terjadi. Biasanya penyebabnya adalah aku. Aku yang mengacau. Tapi sedikit berbeda dengan saat ini. Aku bingung. Apa salahku. Lagi-lagi kebodohanku.

Aku merasa seperti penjajah dirinya, aku yag masih tak bisa dan tak ingin ia jauh dariku. Sedangkan ia, sepertinya tersiksa bersamaku, ingin bebas ingin lepas dari belengguku juga masalah-masalah lain tentunya.

Aku juga ingin "merdeka". Merdeka dari kecemasanku, ketakutanku, kekhawatiranku, pikiran negatifku, ketidakpercayaanku, ketergantunganku padamu, rasa rinduku, amarah dan sedihku.

Aku sedang berusaha, untuk itu. Tak mudah memang. Tapi aku selalu berusaha dan berdoa. Aku yakin aku bisa, harus bisa, untuk "merdeka".

Benduku, Abah...
Baik baik selalu ya disana. Aku ingin hubungan kita baik-baik saja selalu. Aku menunggu komunikasi darimu, aku rindu ceritamu, suaramu, nasihatmu, tanggapanmu akan ceritaku.
Selamat mencari "merdekamu".
Maaf aku seperti "menjajahmu".
Aku tak bermaksud untuk itu, sungguh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun