Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Review Novel Tiga Sandera Terakhir: Konflik Pemberontakan di Tanah Papua

1 Agustus 2021   14:38 Diperbarui: 25 Februari 2022   18:33 3102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Judul: Tiga Sandera Terakhir
Penulis: Brahmanto Anindito
Penerbit: Noura Books
Jumlah Halaman: 309 hlm
ISBN: 978-602-0989-47-1

Sinopsis
Penyanderaan brutal terjadi di sebuah desa di Papua. Korbannya lima orang warga negara Indonesia, Australia, dan Prancis. Semua telunjuk segera mengarah ke OPM, Organisasi Papua Merdeka. Namun, OPM sendiri menyangkalnya. Mereka menegaskan bahwa pihaknya sudah lama tidak menggunakan cara-cara ekstrem seperti itu, demi perjuangan kemerdekaan Papua Barat.
Lantas, siapa dalang penyanderaan itu? TNI enggan berteka-teki terlalu lama. Satuan Antiterror Kopassus di bawah pimpinan Kolonel Larung Nusa segera diturunkan ke Bumi Cendrawasih. Tapi, malang tak bisa ditolak. Korban malah berjatuhan, baik di pihak sandera maupun anggota Kopassus. Salah seorang anggota bahkan dinyatakan hilang secara misterius di belantara Papua.
Kolonel Nusa mulai menyadari bahwa lawannya ini bukan sekadar milisi OPM. Melainkan pasukan khusus seperti dirinya.

Review Singkat
|Well, ini novel keren banget! Kesan waktu selesai membaca novel ini, seru abis! Full Action! ketika baca dari halaman awal sama akhir entah kenapa rasanya seperti menonton Film Perang. Mengambil tema yang bisa dibilang "berani" ini, Brahmanto berhasil menyuguhkan kompleksitas konflik Indonesia timur dengan sangat rapi dan apik. Selain itu, Novel ini juga memberikan pengetahuan sejarah tentang konflik Indonesia Timur dengan sangat baik sehingga mengingatkan kita tentang bagaimana perjuangan para pahlawan Indonesia demi keutuhan NKRI.

Dalam novel ini juga diselipkan beberapa pengetahuan tentang TNI, Kopassus, strategi perang dan yang pasti senjata-senjata Militer. Juga tentang budaya orang Indonesia bagian timur. Ternyata banyak juga hal yang belum saya tau.

Alur ceritanya maju dengan sedikit kisah flashback. Bagian yang paling saya suka adalah ketika penulis menggambarkan bagaimana suasana perang yang sesungguhnya, benar-benar mendebarkan. Dan juga tentu saja bagian Action-nya. Membuat saya terlarut dalam cerita. Benar-benar seru!

Untuk plotnya bagi saya cukup plot twist, tetapi yang saya tidak faham kenapa judulnya "Tiga Sandera Terakhir" padahal di akhir jumlah nya bukan tiga? Itu yang mengganggu saya ketika selesai membaca. Kemudian novel ini juga menyuguhkan komedi yang "fresh". Entah kenapa saya terhibur dengan kelakuan Tim Hantu yang dibentuk khusus untuk menyelesaikan konflik ketika mereka saling menghubungi satu sama lain dengan nama Tim Sepak Bola Indonesia. Itu sangat lucu bagi saya.

Oh ya, novel ini memberikan kita nasihat patriotisme. Sebagai warga Indonesia, tentu saja kita tak boleh melupakan sejarah. Apalagi tentang konflik Indonesia Timur yang hendak memisahkan diri dengan Indonesia. Untungnya dengan susah payah hal itu tidak terjadi dan akhirnya Papua kembali kepada Indonesia. Novel ini juga memberikan nasihat untuk mencintai tanah air kita sendiri. Tidak membiarkan siapapun dari asing untuk menjajah Negara kita lagi.

Nilainya 8/10, saya hanya kurang suka di endingnya, karena tidak dijelaskan bagaimana nasib Kolonel Nusa dalam satuannya, kemudian Nona yang tiba tiba saja menghilang. Seolah olah satu bab itu kurang cukup untuk menjelaskan ending ceritanya. Tapi novel ini sangat ditekomendasi! Pokoknya recomended!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun