Mohon tunggu...
Alfan Tiara Hilmi
Alfan Tiara Hilmi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Danau Sunter Pernah Telan Jenazah Penerjun Payung hingga Korban Pembunuhan dalam Koper

25 Februari 2018   18:22 Diperbarui: 26 Februari 2018   16:56 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sangka, Danau Sunter yang kini menjadi lokasi tanding Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa kali pernah ditemukan mayat mengambang. Ada yang sengaja dibuang ke danau, ada juga yang meninggal karena kecelakaan akibat tenggelam.

Ketua RT 22 RW 01, Sunter Jaya, Zainudin berujar Danau Sunter memang kerap dijadikan lokasi buang orang. Salah satu kejadian yang paling ia ingat yakni 10 tahun silam pada 2008. Ketika itu warga dibuat geger penemuan sesosok mayat pria di dalam koper.

"Tukang perahu yang lihat kopernya, tahu-tahu pas dibuka ada mayat. Enggak tahu orang mana, bukan orang sini. Kalau enggak salah dia pengusaha," kata Zainudin sambil mengingat-ingat.

Kejadian tersebut sempat menjadi berita di media-media nasional. Korban merupakan pengusaha garmen dan dibunuh karena pesaingan bisnis.

Dari hasil visum, ia disebutkan dicekoki obat bius hingga pingsan dan dimasukkan ke dalam koper hidup-hidup oleh pelaku. Korban disebutkan mati pelan-pelan usai kehabisan nafas karena tidak ada udara yang masuk ke dalam koper.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Selain kejadian pembunuhan, Zaenudin bercerita, pernah ada seorang pria stres yang sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke danau. Kejadiannya baru-baru ini yakni di pertengahan 2017.

Beberapa warga sebelumnya melihat pria tersebut terlihat cemas di pinggir danau. Usai berlalu-lalang di pinggir danau tiba-tiba saja ia melompat ke air.

"Warga di sini teriak, 'mas jangan turun mas,' tapi dia tetap lompat. Masih pakai sepatu," kata dia.

Danau Sunter juga pernah merenggut nyawa salah seorang penerjun payung perempuan, 32 tahun silam. Saat itu di Kemayoran, Jakarta Pusat memang pernah ada pameran kedirgantaraan yang dikenal dengan nama Indonesia Airshow 1986.

Salah seorang warga Sunter Jaya, Poniran, menjadi saksi mata dalam kejadian tragis tersebut. Masih tersimpan dalam ingatan pria 66 tahun tersebut, sang penerjun payung malang itu mendarat ke tengah danau karena kehilangan kendali.

Menurut kesaksian Poniran, sang penerjun payung panik saat terjatuh ke air. Ditambah lagi badannya masih terikat di parasut sehingga ia tidak berhasil menyelamatkan diri. "Saat itu tidak ada yang berani menolong. Sudah begitu orangnya tidak bisa renang," kata Poniran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun