Mohon tunggu...
Alfandi Lutfi
Alfandi Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Implementasi Pesan Dakwah tentang Pelestarian Lingkungan

28 Januari 2023   16:11 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:17 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Alam adalah ciptaan Allah SWT dan tidak ada dengan sendirinya. Kita dapat melihat bahwa alam juga memiliki banyak pengetahuan. Ada pesan-pesan yang perlu dipahami di zaman sekarang ini, dan banyak orang yang tidak tahu bahwa pada dasarnya mengandung pesan dakwah. Tempat orang sujud). Alam berfungsi sebagai masjid, mengabdi kepada Allah SWT. Tindakan sujud yang melibatkan mencium tanah dan menundukkan kepala adalah tanda kerendahan hati di hadapan Allah SWT dan juga akan membantu hati memahami dari mana asalnya. 

Seseorang juga bisa jatuh cinta pada tanah tempat orang berdiri kokoh serta berbagai hewan dan tumbuhan melalui demonstrasi. Segala sesuatu di alam memiliki tujuan dan berkontribusi pada kesejahteraan karena alam adalah realitas yang memiliki tujuan. Tuhan telah memberikan banyak kesenangan dan penghiburan bagi keberadaan manusia. Al-Qur'an surat al-Luqman ayat 20 menyebutkan bahwa manusia dapat hidup nyaman di alam raya karena telah berserah diri kepada mereka.

: 20}

Artinya :"Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan".Islam adalah agama dakwah. Hal ini menunjukkan bahwa agamanya senantiasa menyerunya untuk ikut aktif dalam kegiatan dakwah. 

Kegiatan dakwah yang digelutinya berdampak langsung baik pada kemajuan maupun kemunduran umatnya. Akibatnya, Al-Qur'an mengatakan bahwa kegiatan dakwah juga harus baik untuk berbicara dan perbaikan. Selain itu, tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera secara spiritual.

Memanfaatkan pemaparan Kak Tri Oktaviani untuk mengajak santri mengimplementasikan pesan dakwah tentang menjaga lingkungan, beliau mengatakan bahwa "kalau sekarang kita tidak bisa merawat mereka karena kalau kita keraskan mereka kabur dan juga mereka tidak mau datang ke perpustakaan desa nanti, malah sepi untuk saat ini, yang baik bagi mereka adalah dengan melakukan pendekatan bahwa, dengan pengarahan, kita dapat didisiplinkan.

Tetapi kita juga tidak membiarkan mereka memberikan efek jera pada penilaian pembicara dalam hal ini. , dan kita juga bisa memahami kondisi dan kondisi yang kita hadapi saat ini dalam penyampaian kita yaitu harus ada pendekatan dan kita harus memahami karakter mereka sehingga pemateri pun melakukan pendekatan dan terjun langsung ke lapangan , yang dalam hal ini menjadi tolak ukur bagi p Menurut Sewardi, penanggung jawab perpustakaan, dalam hal ini: 

"Saya harus menghormati guru karena saya diajarkan untuk tunduk. Anak-anak tidak bisa lagi dihukum sekarang. Kita dapat memahami apa yang dimaksud dan apa arti sebenarnya ketika kita harus menghormati guru kita atau orang yang mengajar dalam arti pesan dakwah harus disampaikan dari hati ke hati karena ketika kita berdakwah dan kita bisa mendapatkan empati dari mad'u, apa yang kami sampaikan tidak ada pengaruhnya. Oleh karena itu, apapun yang kita lakukan harus dilandasi dengan perilaku yang baik atau karakter moral seseorang harus sesuai dengan perilaku dan kepribadiannya, sehingga sikap yang positif dapat menjadi contoh bagi orang lain. 

Menurut kutipan dari buku jurnal Islam dan Lingkungan karya Lelya Hilda, "Pelestarian lingkungan dari perspektif yuridis fiqhiyah, hukum wajib untuk mendorong orang untuk menghijaukan lingkungan dan juga menjaga kebersihan lingkungan, dorongan ini ditekankan sesuai sabda Nabi SAW "iming-iming" sadaqah bagi pelaku kebaikan," halaman 23 bab II pada dasarnya menjelaskan bahwa kita perlu memahami tentang pelestarian lingkungan ngan. Dengan kata lain, menabur benih dan menanam pohon akan dianggap sebagai amal, yang merupakan salah satu bentuk sunnah al hasanah. 

Mereka juga akan menuai pahala di akhirat, baik berupa menjaga keseimbangan alam maupun menyediakan pangan, papan, dan kebutuhan lainnya (dalam kasus lingkungan). Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW, jika datangnya kiamat sedangkan di tanganmu ada pohon kurma, maka kamu harus menyelesaikan penanamannya jika kamu bisa menundanya sampai kamu selesai melakukannya.

Tuhan yang maha pengasih memberikan kepada makhluknya, terutama manusia yang berakal, tempat untuk berkelana di langit dan di bumi. Selain itu, Allah telah menciptakan bumi yang luas yang terbentang dari barat ke timur dalam patok-patok, dengan gunung-gunung yang menjulang tinggi bagaikan tembok yang kokoh menahan topan dan badai. Pegunungan tampak hijau, lembut menyejukkan hati, dan lautan luas terbentang biru, menyimpan emas dan mutiara yang tak ternilai harganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun