Mohon tunggu...
Alfan AmalaNajah
Alfan AmalaNajah Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mahasiswa Undip Berikan Edukasi Pencegahan Covid-19 dan Video Animasi Pembelajaran Bahasa Jepang di Tengah Pandemi Covid-19

3 Februari 2021   12:13 Diperbarui: 4 Februari 2021   09:42 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Tangerang Selatan (03/02), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 44 hari terhitung sejak tanggal 4 Januari-16 Februaru 2021. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan yang diberi nama KKN Pulang kampung ini dilaksanakan didomisili masing-masing mahasiswa atas pertimbangan pandemi Covid-19 yang berdampak di berbagai negara saat ini, termasuk Indonesia. LPPM UNDIP mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)" sebagai tema KKN TIM 1 UNDIP 2020/2021.

            Salah satu mahasiswa Bahsa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro yang diketahui bernama Alfan Amala Najah, merancangkan dua program kerja KKN di wilayah RT 03 RW 06 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan yang merupakan domisili dari mahasiswa tersebut. Kedua program kerja tersebut, telah mendapatkan persetujuan oleh dosen pembimbing lapangan dan juga ketua RT setempat. Program yang pertama berbasis edukasi masyarakat tentang patuh terhadap 4M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Menghindari kerumunan) dan tata cara mencuci tangan yang baik dan benar melalui media poster. Program ini dilaksanakan pada minggu kedua dan minggu ketiga. Perancangan program ini  berdasarkan survey mahasiswa tersebut, dimana ia menemukan beberapa warga yang tidak menggunakan masker di lingkungan RT 03 RW 06.

            Sebelum poster dibuat, mahasiswa ini mencari berbagai refrensi dalam membuat poster pencegahan penyeberan Covid-19 baik dalam hal design mau pun isi konten. Selanjutnya mahasiswa tersebut juga telah melakukan diskusi dengan Raihan Aulia Ramadhan seorang freelance designer grafis yang memiliki pengalaman sebagai anggota media dan komunikasi HIMADE Universitas Padjajaran. Menurut Raihan, Poster edukasi yang baik harus memiliki warna yang cerah, seperti kuning, jingga muda, biru muda, dan merah. Selain itu, gambar-gambar yang dipilih untuk merepresentasikan konten tersebut harus menarik dan sesuai agar dapat menarik perhatian warga. Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut, mahasiswa ini berhasil menyelasaikan kedua desain posternya. Pada poster 4M, mahasiswa ini menaruh imbauan ke pada warga RT 03 RW 06 untuk selalu mengingat 4M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Menjauhi kerumunan serta memberikan gambar-gambar ilustrasi yang sesuai. Kemudian, pada poster Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar, mahasiswa ini menyebutkan dua belas tahap mencuci tangan yang baik dan benar yang sesuai dengan anjuran dari WHO. Dalam poster ini mahasiswa ini menjabarkan kedua belas tahapan tersebut serta memberikan ilustrasi dari tahapan-tahapan tersebut. Pada tahap ke-11 merupakan langkah yang sangat penting setelah mencuci tangan yaitu mematikan keran dengan menggunakan tisu sekali pakai, hal ini amat penting untuk menghindari virus yang berjangkit di keran air setelah seseorang mencuci tangannya.

            Selanjutnya pada minggu ketiga, mahasiswa ini melaksanakan edukasi kedua poster tersebut dan membaginya menjadi tiga tahap. Edukasi yang pertama dilakukan melalui grup whatsapp RT 03 RW 06. Hal ini tentunya untuk menerapkan protocol Kesehatan agar tidak terjadinya kerumunan. Selanjutnya, edukasi yang kedua dilakukan melalui Instagram yang ditujukan untuk seluruh warga Instagram sehingga tidak hanya warga RT 03 saja yang menerima edukasi, namun setiap orang berhak untuk mendapatkan edukasi terkait dengan penerapan 4M dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Dan yang terakhir, edukasi yang ketiga adalah edukasi langsung pada beberapa warga yang terlihat belum menerapkan 4M. Dengan adanya program ini, Media poster diharapkan mampu sebagai media pengingat bagi warga RT 03 agar konsisten untuk  menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dalam aktivitas sehari-hari dan mampu meningkatkan kerja sama antar warga RT 03 dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Program kedua yang dirancang oleh Alfan berbasis edukasi Bahasa Jepang kepada anak-anak di lingkungan RT 03 RW 06 dan anak-anak Indonesia secara luas melalui video animasi. Mahasiswa ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi Bahasa Jepang melalui video animasi agar anak-anak mendapatkan pengetahuan baru serta menerapkan protokol kesehatan dengan tetap berada di rumah dengan pendampingan orang tua selama menyaksikan video tersebut. Video animasi tersebut telah dipersiapkan semaksimal mungkin selama satu minggu sebelumnya dengan suara karakter yang diisi oleh dirinya sendiri. Video berdurasi hampir 16 menit ini berisi materi tentang huruf hiragana Bahasa Jepang. Materi huruf hiragana Bahasa Jepang dipilih karena huruf hiragana merupakan dasar dari Bahasa Jepang sebelum mengetahui huruf-huruf lainnya, yaitu kanji dan katakana. Format dari video animasi ini berisikan opening, materi, dan closing. Format tersebut dibuat untuk memudahkan anak-anak dalam memahami huruf hiragana Bahasa Jepang dan gambar-gambar lucu dalam animasi tersebut diharapkan mampu membuat mereka tertarik untuk menonton video animasi tersebut.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa ini diawal minggu pelaksanaan KKN, ia menemukan beberapa anak-anak yang sering bermain di luar tanpa menerapkan protokol kesehatan. Hal ini tentunya dapat membahayakan anak-anak dan keluarganya. Setelah mengetahui permasalahan yang ditemui, mahasiswa ini berhasil menawarkan solusi dari permasalahan tersebut yang sesuai dengan bidang pendidikan yang digelutinya yaitu Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Mahasiswa ini memutuskan untuk memberikan edukasi Bahasa Jepang melalui media video animasi. Selanjutnya mahasiswa ini berdiskusi dengan kakaknya yang bernama Fina Amalena Maryana yang merupkan salah satu guru di MIN 18 Jakarta, mahasiswa ini mendiskusikan tentang bagaimana cara mengedukasi anak-anak dengan video animasi sebagai metode pembelajaran, kemudian hasil dari diskusi tersebut adalah video animasi baiknya memiliki warna-warna yang menarik dan gambar-gambar lucu yang mampu menarik perhatian anak-anak. Mempertimbangkan hal tersebut Alfan berhasil membuat video animasi dan mengunggahnya ke kanal YouTube miliknya, kemudian dibagikan kepada anak-anak RT 03 RW 06 pada hari selasa (02/02) melalui grup WhatsApp RT 03 RW 06.

Pengunggahan ke YouTube ini juga sebagai langkah monitoring mahasiswa tersebut untuk memastikan video animasi ini dapat berguna dan tepat sasaran bagi masyarakat. Kegiatan monitoring ini seluruhnya akan dilakukan pada minggu kelima pelaksanaan KKN. Selanjutnya, mahasiswa ini juga memberikan soal-soal latihan dengan menggunakan media web Quizizz sebagai evaluasi pembelajaran. (Alfan Amala Najah)

Penulis : Alfan Amala Najah - Bahasa dan Kebudayaan Jepang 2017

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : Dr. Untung Sujianto S.Kp., M.Kes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun