Mohon tunggu...
Alfafa IlmanHuda
Alfafa IlmanHuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemilahan Sampah Efisien dengan "Smart Trash Pemilah Sampah Logam dan Non Logam Berbasis Arduino"

1 Desember 2021   17:47 Diperbarui: 1 Desember 2021   17:56 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang (01/08/2021). Pemasalahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung mendapat solusi bagi banyak negara, dan salah satunya negara kita sendiri, Indonesia. 

Banyaknya produksi sampah yang tidak diimbangi dengan pengolahan sampah yang sesuai mengakibatkan banyak tumpukan sampah. Hal ini selain tidak enak dipandang mata juga tidak baik untuk kesehatan masyarakat sendiri, karena dapat menjadi sarang bakteri,kuman dan virus yang akan mengakibatkan penyakit. 

Melihat hal tersebut, Mahasiswa KKN Tematik Tim-II Universitas Diponegoro berinisiatif membuat alat pemilah sampah otomatis dengan judul alat “Smart Trash pemilah sampah logam dan non logam berbasis Arduino” yang nantinya alat tersebut akan otomatis mendeteksi sampah logam dan memisahkannya dengan sampah non logam sehingga akan lebih mudah untuk diolah atau dimanfaatkan kembali.

Alat tersebut dibuat dari tempat sampah yang ditambahkan rangkaian elektronika yang dapat secara otomatis mendeteksi adanya logam. Rangkaian elektronika yang ditambahkan terdiri dari Arduino Uno sebagai otak dan tempat pemrogramannya, lalu terdapat sensor Proximity Inductive sebagai pendeteksi sampahnya dan Motor Servo sebagai penggerak wadah sampah untuk sampah logam dan non logam. 

Cara kerja sederhananya yaitu ketika sampah dimasukkan kedalam tempat sampah tersebut maka Sensor Proximity Inductive akan mendeteksi, dan ketika ada logam maka Motor Servo akan menggerakkan alas dan memasukkan nya kedalam bagian sampah logam. 

Begitupun sebaliknya ketika Sensor Proximity Inductive tidak mendeteksi logam maka akan menggerakkan alas dan memasukkannya kedalam bagian sampah non logam.

Diharapkan dengan dibuatnya alat tersebut, masyarakat Desa Bojongnangka khususnya sebagai tempat Mahasiswa KKN Tematik Tim-II Universitas Diponegoro dapat lebih mudah dalam memilah sampah dan meringankan pekerjaan di Tempat Pembuangan Sampah(TPS).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun