Mohon tunggu...
Alex Win
Alex Win Mohon Tunggu...

I think therefore I am

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alkitab Porno ?

18 November 2010   15:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:54 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tergelitik oleh tulisan seorang kompasianer dengan nick name “Unitarianism (r)1(u)6(l)5” di blog dia http://kristenkritis.blogspot.com/2010/10/komentar-saya-secara-logis.html yang dia promosikan, maka saya mencoba melihat secara lengkap apa yang dia maksud dengan “kritis”.

Unitarianism (r)1(u)6(l)5” menyalin sepotong ayat dalam Perjanjian Lama (PL) dari Alkitab:

Yehezkiel..23:20
Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.

Dia menyimpulkan langsung kalau itu adalah hal yang vulgar dan cabul dan tidak pantas disebut firman Tuhan.Kesimpulan instan bahwa Alkitab itu porno. Selain itu ada beberapa cuplikan ayat-ayat Alkitab yang juga disimpulkan demikian.

Alkitab porno ? Coba kita lihat konteksnya.

Pertama, siapakah itu Yehezkiel ? Yehezkiel adalah seorang nabi pada “masa pembuangan” pada Perjanjian Lama (PL), karena Nabi Yehezkiel bernubuat selama masa pembuangan Israel di Babel. Istilah “yehezkiel” dalam bahasa Ibraninya adalah “yechezqel” yang artinya Yahwe menguatkan.

Yehezkiel adalah salah satu dari tiga “nabi besar” dalam PL selain Yesaya dan Yeremia. Pelayanan Nabi Yehezkiel adalah pada masa yang paling gelap dalam sejarah PL.

Setiap panggilan nabi adalah khas. Untuk Yehezkiel, Allah memberikan dia gulungan kitab untuk dimakan. Dia memakannya dan merasakan manisnya seperti madu (Yehezkiel 3: 1-3). Apa artinya ? Artinya Yehezkiel harus mengasimilasi firmannya sebelum menyampaikan kepada orang lain. Juga dia harus menaati firman Allah yang manis rasanya. Agak puitis memang bahasanya.

Nabi Yehezkiel dalam tulisannya banyak mengungkapkan “penglihatan” yang luar biasa, juga berisi “perumpamaan” serta “teguran” yang keras nadanya. Mengapa ? Tak lain karena dia diutus ketengah-tengah bangsa Israel yang keras kepala dan melawan Allah. Tugas yang sangat berat, karena Yehezkiel diberikan tanggung jawab sebagai penjaga moral-spiritual bangsa Israel yang sedang mencapai titik nadir, melanggar Kesepuluh Hukum yang diturunkan kepada Musa. (Yehezkiel 3:16-27)

Yehezkiel juga mengalami banyak pencobaan, tetapi hidupnya berserah kepada Allah, ia tidak meratap dan tidak menangis ketika isteri yang dicintainya meninggal secara mendadak, yang menjadi lambang kejatuhan Yerusalem (Yehezkiel 24:15-24).

Dalam penglihatannya akan Yerusalem, Yehezkiel sangat terperanjat melihat betapa banyak penyembahan berhala disana. Terkuaklah dosa-dosa di Yerusalem yang dijelaskan pada Yehezkiel 22:1-31.

Dimankah letak dan apakah latar belakang tentang ayat yang dipakai secara tendensius oleh kompasianer “Unitarianism (r)1(u)6(l)5” ? Mari kita lihat Yehezkiel 23:1-48. Ya…….. ayat 1 – 48, bukan hanya satu ayat saja, ada 48 ayat yang bercerita secara lengkap.

Isi Yehezkiel 23:1-48 adalah tentang perumpamaan dua perempuan Kakak Beradik Ohola dan Oholiba. Keduanya dikatakan sebagai perempuan “sundal” atau pelacur. Pada dasarnya Ohola adalah Samaria dan Oholiba adalah Yerusalem. Pada pasal inilah banyak penggambaran yang diungkapkan Yehezkiel dengan gaya bahasa yang terlihat “vulgar”. Benarkah demikian ? Kalau dibaca secara menyeluruh, Yehezkiel menggambarkan bangsa Israel yang pada saat itu terbelah dua dan berperilaku sangat buruk serta menajiskan hari Sabat, hari suci orang Yahudi. Gaya bahasanya menggambarkan kejijikan atas kelakuan bangsa Israel pada masa itu, bak pelacur yang buruk kelakuannya. Vulgar ? Porno ? Tergantung konteks yang mau digunakan.

Perlu diingat pula Alkitab bukan kitab yang diturunkan langsung dari langit (surga), tetapi ditulis melalui para nabi, dan tokoh dalam Alkitab. Gaya bahasa setiap tokoh dan hal yang hendak disampaikan sangat bervariasi.

Bahasa tetap merupakan media untuk menggambarkan suatu kondisi, bisa saja pengguna bahasa menggunakan metafora (ingat ketika Yesus dikatakan menghardik pohon Ara yang tidak berbuah), ilustrasi, perumpamaan, emosi dalam visualisasi, dan banyak lagi.

Dalam konteks Yehezkiel, gaya bahasa yang digunakan lebih ke arah sarkasme-puitis, tidak percaya, baca secara lengkap seluruh kitab Yehezkiel. Memang gayanya beda dengan Yeremia yang suka berbahasa secara gagah.

Jika saya menuliskan “penis” dan “vagina”, apakah vulgar dan porno ? Coba lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Penis dan http://en.wikipedia.org/wiki/Vagina. Bagaimana interpretasi anda?

Otak adalah organ yang mengolah informasi yang diterima mata, sekaligus menerjemahkan informasi yang “hendak” diterima. Jika otak mesum maka apapun yang dilihat adalah mesum, mungkin kompasianer Unitarianism (r)1(u)6(l)5” ini masuk golongan otak mesum.

Latar belakang Unitarianism (r)1(u)6(l)5” ada disini http://agama.kompasiana.com/2010/11/14/unitarianism-r1u6l5-si-penghujat-kristen/

Apakah masih berpendapat Alkitab itu porno ?

Saran saya, jika mau melihat suatu hal secara obyektif, pelajari latar belakang dan konteksnya. Jangan menghakimi hanya dengan berdasarkan satu kalimat, kecuali memang mau menebar fitnah.

Satu lagi yang terakhir, menurut beberapa sumber Nabi Yehezkiel juga dikenal dalam Islam sebagai Nabi Zulkifli. Saya tidak tahu banyak tentang agama Islam, mungkin ada kompasianer yang bisa beri pencerahan.

Informasi tambahan : http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/101022174519/limit/0/Pemugaran-Tersendat-Makam-Nabi-Yehezkiel-Masuk-Warisan-Dunia.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun