Beberapa waktu yang lalu, penulis mengalami kesulitan menjalankan komputer yang baru selesai dirakit dengan benar saat memindahkan hardisk drive (HDD) SATA dari komputer lama ke komputer baru.
Pikir punya pikir apakah ada yang salah, ternyata pada mode koneksi SATA, HDD yang lama tidak serta merta dapat langsung bekerja jika settingan mode pada bios motherboard ada pada mode ACHI. Rupanya sistem operasi Windows XP Original bawaan dari hardisk yang lama tidak memiliki driver Native ACHI SATA mode, sehingga menyebabkan sistem selalu boot up berulang kali. Penulis terpaksa harus melakukan settingan pada mode Native IDE.
Setelah membaca referensi dari beberapa forum diskusi dan juga pendapat seorang tehnisi, diketahui jika ingin menginstall suatu sistem PC dengan HDD SATA pada mode Native ACHI, untuk sistem operasi Windows XP harus menggunakan fresh installation alias install dari kondisi nol pada saat HDD masih kosong belum ada sistem operasinya, itupun harus menggunakan instalasi boot up disket pada mode F6 sama seperti saat instalasi Windows XP/Server pada sistem RAID Hardisk.
Jika ingin memakai sistem operasi yang sudah siap dengan mode ACHI dan dapat mengoptimalisasi sistem HDD SATA, maka cara terbaik adalah dengan menggunakan Sistem Operasi Windows Vista ataupun Windows 7. Namun sebaiknya gunakan sistem operasi Windows 7 karena driver support nya sudah lebih baik ketimbang Vista.
Untuk para pengguna Linux, dapat melakukannya pada instalasi kernel 2.4.27 ke atas. selengkapnya mengenai know how untuk Linux dapat melihat pada referensi halaman web berikut: http://linuxmafia.com/faq/Hardware/sata.html
Sebagai catatan, keunggulan SATA pada ACHI mode dibandingkan sistem dengan SATA pada Native IDE adalah kemampuannya dalam mengoptimalkan urutan data ketika hardisk sedang sibuk melakukan proses menyalin data dari hardisk lain, di mana anda dapat mengurutkan proses instruksi selanjutnya dan juga memaksimalkan kinerja hardisk SATA 3 dan juga SATA 6 saat dipergunakan secara penuh.