Mohon tunggu...
Alexander Silaen
Alexander Silaen Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Peziarah damai

Di JPIC (Justice, Peace and Integrity of Creation) Kapusin Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Damai Butuh Tangan, Bukan Lidah

21 Maret 2021   06:45 Diperbarui: 21 Maret 2021   16:42 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Dunia tak butuh konsep damai tetapi aksi damai, tak butuh pembicara tatapi pelaku!

Setiap orang menghendaki Damai. Itu pasti. Semua agama memperjuangkan damai. Undang-undang setiap negara berusaha menerapkan damai. Namun dunia tidak kunjung damai. Jelas alasannya adalah karena belum banyak orang menjadi pelaku perdamaian. 

Orang menghendaki tetapi tidak memperjuangkannya. Seolah berharap damai itu datang begitu saja. Tidak mungkin. Jika menelusuri sampai ke akarnya mengapa damai tidak kunjung hadir pastilah akibat dari dosa (asal) manusia yakni kecenderungan untuk merusak damai dan kebaikan.

Jika kita bertanya kepada setiap orang apa arti damai, tentu saja mereka akan memberikan rumusan indah yang lahir dari pengalaman. Mungkin saja rumusan-rumusan itu berbeda jauh tetapi esensinya tidak akan. Setiap agama juga merumuskan apa itu damai. Apakah rumusan mereka sungguh berbeda? Mari kita kita lihat.

Hindu. Dalam agama ini, damai disebut dengan shanti. Setiap mengakhiri kegiatan ataupun sembahyang umat Hindu mengucapkan "om shanti, shanti om" yang artinya semoga damai di dunia dan diakhirat dan damai selalu. Luar biasa, setiap pekerjaan dan sembahyang mereka ditujukan demi damai di dunia dan diakhirat.

 Buddha. Menurut agama Budha damai berarti aman, tenteram, tenang, tidak bermusuhan. Orang yang damai atau tenang ialah mereka yang telah sanggup memadamkan nafsu keinginannya, tidak memiliki kemarahan, ketakutan, kesombongan, tidak memiliki kerinduan masa lampau dan masa depan, tidak tamak atau iri hati, tidak kecanduan kenikmatan, memiliki keyakinan kuat, mensyukuri apa yang dimiliki, pikirannya seimbang, waspada terkendali dan tidak terikat pada harta benda. Jelaslah bahwa bumi akan damai jika orang-orang memiliki sifat-sifat di atas. Jangankan semua, satu sajapun cukup membuat damai misalnya "sanggup memadamkan nafsu keinginan".

Khonghucu. Menurut agama ini damai adalah keadaan di mana kebenaran ditegakkan, kesusilaan dijalankan, keadilan diterapkan, kewajiban terlaksana tanpa dipaksakan dengan hukum. Keadaan seperti ini dalam lingkup kecil adalah damai di hati diri pribadi dan keluarga, dan dalam lingkup besar adalah damai dalam negara atau dunia. Benar sekali, jika kebenaran dan keadilan berjalan bukan karena paksaan damai terjadi.

Kristen. Bagi orang kristen "damai" itu berarti "syalom" dalam bahasa Ibrani. Ia memiliki arti yang sangat luas, misalnya selamat, tidak kuatir, kemujuran, kesejahteraan, damai, tenteram dll. Damai ini diperoleh seseorang jika memiliki hubungan baik dengan Tuhan; menyembah Tuhan dan meninggalkan dosa-dosa. Kristen yakin demi penghapusan dosa-dosa manusia, Tuhan mengutus Yesus Kristus ke dunia ini. Orang yang menerima Yesus sebagai juru selamat, dosanya akan dihapuskan dan ia pun mendapatkan damai dari Tuhan yang "memaksa" orang harus berdamai dengan sesama.

Islam. Damai menurut ajaran Islam tercermin dalam kata "Islam" itu sendiri yang diartikan sebagai "damai". Damai juga difahami sebagai penyerahan diri kepada Tuhan secara utuh. Di mana ada Islam semestinya di situ ada damai, karena di situ ada penyerahan diri kepada kehendak Tuhan. Tuhan adalah Damai.

Menarik bukan konsep damai agama-agama ini. Masing-masing memiliki kedalaman dan keluasan tersendiri. Namun:

  • Konsep-konsep itu berbeda tetapi tidak bertentangan.
  • Jika semua konsep itu serentak diterapkan pada waktu dan tempat yang sama, tidak akan terjadi saling sikut, malah akan saling mendukung.
  • Jika hanya satu konsep pun dijalankan bersama-sama, damai akan tetap terjadi.

Dari itu, konsep damai tidak perlu diperdebatkan, yang mana terbaik, karena semua mengarahkan orang pada damai. Agama mana yang paling damai? Tidak berguna menjawabnya. Kalau harus bertanya, lebih baik begini, "penganut agama mana yang paling banyak mempraktekkan damai?" Namun pertanyaan ini hanya perlu untuk bahan refleksi pribadi bukan untuk membanding-bandingkan. Semua agama memperjuangkan damai, itu pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun