Mohon tunggu...
Alexander Ferdi
Alexander Ferdi Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Hai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Project S: Lakon yang Menyenangkan dari Teater TikTok

1 September 2023   09:08 Diperbarui: 1 September 2023   09:13 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah inisiasi dari platform media sosial yang bertujuan untuk menjual produk mereka sendiri di platform tersebut. Jika hal ini benar terjadi, sudah pasti akan jauh lebih dari "bercyandya". Mari kita bedah tipis-tipis "Project S".

Beberapa tahun belakangan ini, TikTok telah menjelma menjadi salah satu platform yang sangat popular, pengguna di Indonesia merupakan jumlah pengguna terbesar "kedua" di dunia. Tahta tertinggi dengan pengguna terbanyak serta keterlibatan yang tinggi, kemudian menciptakan celah baru bagi mereka dan para penjual untuk memanfaatkannya sebagai medium pemasaran dan salah satu saluran penjualan yang penting.

Kolaborasi antara platform yang digandrungi, jumlah pengguna yang kian bertambah,  dukungan subsidi gratis ongkir (full senyum kalau ini), dan kemudahan serta keamanan untuk betransaksi di TikTok shop telah menjadi racikan super Ajaib yang melahirkan berbagai cerita sukses dari TikTok.

Hal yang jarang kita ketahui adalah kenyataan, bahwa kisah-kisah sukses itu berlangsung, selama jutaan transaksi itu terjadi, selama itu pula platform ini menggeruk data dari para penggunanya (yang imut).  TikTok sudah mengetahui hamper seluruhnya.

Berawal dari produk apa saja yang diminati (sama kalian), siapa saja yang membelinya, berapa banyak jumlah penjualannya, kapan waktu yang pas atau tepat untuk menjualnya, kemana saja produk dikirimkan, sampai berbagai variable data penting lainnya.


Data-data barusan tentu bakal sangat bernilai dan dapat diolah serta digunakan untuk keperluan apa saja yang dapat menghasilkan benefit (bukan FWB yaaa~~). Selain itu, mereka dapat mengembangkan aplikasinya sesuai dengan perilaku pengguna untuk meningkatkan jumlah transaksi yang terjadi.

Lewat project s dari tiktok shop, diduga akan menggunakan data mengenai produk-produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di negara tertentu dan menjualnya sendiri.

Jika tidak ditangani secara baik dan hati-hati, proyek ini punya dampak menikam yang jauh lebih luas (area damage banget ini emang). Dengan teknologi serta sumber daya yang melimpah, algoritma canggih yang dimilikinya, TikTok diyakini akan mampu mendorong produk-produk murah dari suatu negara yang membanjiri pasar dunia.

Menteri koperasi dan UMKM, bapak Teten Masduki, mengungkap jika kementriannya mulai mewaspadai ancaman dari 'Project S'  terhadap UMKM di Indonesia. Beliau juga menduga jika platform ini bisa menjadi sumber informasi bagi UMKM di luar negeri yang mau memasarkan produknya di Indonesia. Karena hal ini lebih mudah diketahui apa saja yang dibutuhkan oleh orang Indonesia.

Pihak TikTok angkat bicara, menanggapi isu-isu yang sedang bergulir. Mereka tidak ada bisnis lintas batas di TikTok Shop Indonesia. Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa Project S ini tidak berpotensi masuk ke Indonesia (amg ea ?) untuk saat ini maupun entah kapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun