Mohon tunggu...
Alexander Bramantyo
Alexander Bramantyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gaya Rambut dan Kebebasan Berekspresi Pelajar Indonesia

11 Agustus 2022   22:58 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:39 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan negara dengan peraturan pendidikan yang tegas mengenai penampilan dan busana siswa. Sekolah-sekolah khususnya sekolah umum negeri, sangat disiplin mengenai penampilan siswa, dari gaya rambut, pakaian, hingga aksesoris yang dikenakan oleh siswa saat datang ke sekolah. 

Tidak jarang sekolah mengadakan razia dengan memangkas rambut siswa yang melanggar aturan, serta menyita aksesoris yang dilarang oleh peraturan sekolah. Hal ini sebenarnya secara tidak langsung mempersempit ruang siswa untuk berekspresi dan juga mengurangi rasa kepercayaan diri para pelajar.

Pengekspresian diri tidak melulu melalui bakat dan prestasi yang dikembangkan siswa selama berada di sekolah. Para pelajar dapat bebas mengekspresikan dirinya sendiri melalui gaya rambut dan penampilan mereka sehari-hari di sekolah. Tidak semua siswa merasa rambut yang rapi dan teratur cocok dengan kepribadian dan jati diri mereka. 

Selain itu, rambut juga merupakan salah satu hal yang menunjang rasa kepercayaan diri siswa. Banyak siswa yang merasa lebih percaya diri jika memiliki rambut yang panjang atau gondrong dan banyak juga siswa yang merasa tidak percaya diri jika mereka dipaksa menyukur rambutnya menjadi pendek, karena bentuk wajah, bekas luka, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mengurangi rasa kepercayaan diri dan seharusnya mereka tutupi jika memiliki rambut yang lebih panjang.

Karena hal-hal tersebut, banyak pelajar yang melakukan pertentangan terhadap peraturan yang dinilai membatasi ruang berekspresi siswa dan mengurangi rasa kepercayaan diri siswa ini. 

Namun, pihak sekolah kerap menolak dengan alasan untuk menanamkan kedisiplinan dalam siswa sejak dini. Padahal, banyak peraturan lain di sekolah yang sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk siswa belajar menjadi pribadi yang disiplin. 

Selain itu, gaya rambut juga sebenarnya sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa. Siswa yang memiliki rambut gondrong belum tentu merupakan siswa yang pemalas, siswa berambut rapi juga belum tentu merupakan siswa yang rajin dan breprestasi. 

Oleh karena itu, lebih baik jika lembaga Pendidikan mengkaji kembali peraturan mengenai rambut ini, agar siswa dapat lebih bebas berekspresi dan lebih percaya diri saat dating ke sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun