Mohon tunggu...
Sosbud

Ritual Larung Sesaji

20 September 2018   07:25 Diperbarui: 20 September 2018   08:46 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Larung Sesaji atau Petik Laut Sebutan ialah salah satu tradisi Indonesia di bidang kemaritiman yang berasal dari Jawa Barat. Sebagai negara bahari, tentu saja Indonesia tidak bisa terpisah dari laut, yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, terutama para nelayan yang memanfaatkannya sebagai mata pencaharian. Oleh karena itu, warga Jawa Barat membuat suatu tradisi sebagai sarana memuji syukur dan memberikan hormat kepada Tuhan.

Tradisi ini memiliki ritual yang cukup panjang. Satu bulan sebelum ritual inti, para nelayan mempersiapkan perahu gitik untuk dihias seindah mungkin dengan cat warna-warni, bendera-bendera kecil, seperti perahu yang akan berlayar.

Beberapa hari sebelum ritual, perahu gitik diisikan oleh sesajen berupa buah-buahan, bunga, kue, pancing emas, dua ekor ayam yang masih hidup dan harus ada potongan kepala kambing. Saat prosesi dilakukan, kepala ini akan dilarung ke lautan sebagai wujud rasa syukur yang tiada batasnya.

1 hari sebelum ritual dimulai, malam usai salat Magrib, warga mengadakan doa bersama. Saat ritual dimulai, puluhan nelayan mengarak sesajen dari rumah sesepuh menuju perahu besar di pelabuhan, tetapi sebelum itu, sesaji akan diarak keliling desa.

Para penari gandrung akan menyambut arak-arakan itu sebelum akhirnya naik ke atas perahu. Setelah semua sesaji dinaikkan ke atas kapal, mereka akan segera menuju tengah lautan yang arusnya tenang. Ketika sudah berada si lautan, satu per satu sesajen yang dibawa dilemparkan ke laut.

Ini hanyalah sebagian dari keberagaman budaya di Indonesia terutama di bidang kemaritiman. Sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan budaya kita dan mengembalikan jati diri negara kita sebagai negara maritim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun