Segala puji dan syukur atas segala kemurahan dan kasih setia oleh Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gereja dan pemilik kehidupan ini karena hanya oleh anugerahnya sehingga sidang Sinode Am Gereja Toraja Mamasa dapat selesai dengan baik dan menghasilkan keputusan yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelayanan ditengah tengah dunia yang semakin cepat perubahannya dengan segala tantangan tetapi sekaligus banyak peluang yang ditawarkan oleh kemajuan itu. Â Demikian garis besar dari ungkapan hati para peserta dan harapan warga GTM tentang persidangan Sidang Sinode Am XX Â yang berlangsung d Lakahang 20-24 September 2021 yang lalu.
Sidang Sinode Gereja Toraja Mamasa kali ini berlangsung ditengah pandemi covid-19, sehingga seluruh peserta dilakukan tes sesuai protokuler kesehatan
Selain itu, sebelum Sidang Sinode Am dilaksanakan, didahului oleh Sidang Sinode Wadah Wadah Kategorial, Persekutuan Anak dan Remaja (PAR-GTM), Persekutuan Pemuda (PPGTM), Persekutuan Perempuan (PPrGTM) dan Persekutuan Kaum Bapa (PKB).
Sebelum Sidang Sinode AM, Sidang Wadah Kategorial, pada awal Januari 2021 ini, akan diselemggarakan secara pemilihan Majelis (khusus Penatua dan Syamas) secara serentak di seluruh GTM yg terdiri dari 67 Klasis dan sekitar hampir 600 Jemaat (termasuk Jemaat Persiapan), tentu tahun 2021 otomatis menjadi tahun sibuk GTM dan yg memprihatinkan tahun ini adalah tahun penuh kehati-hatian, karena dunia sedang dilanda bencana non alam, yaitu Pandemi Covid-19.
Kita menghadapi dilema karena bukan saja kita khawatir dan was was akan menjadi klaster baru Covid-19, tapi juga harus Mengikuti Protokol Kesehatan C-19, Peraturan Presiden, Peraturan, Menteri Kesehatan RI, Peraturan, Gubernur dan Juga ada Peraturan Bupati (Perbup No.20 Tahun 2020) tentang Protokol Kesehatan C 19 yg disertai dengan ancaman pidana bila tdk mematuhi atau melanggar aturan tersebut.
Kendala lain yg dihadapi, adalah dana atau biaya persidangan yg sangat terbatas, baik bantuan pihak ketiga, maupun kemampuan gereja sangat terbatas, apalagi thn 2019, sejak Covid melanda dunia dan pemberlakuan PSBB, Ibadah sempat dilakukan di rumah masing masing sampai bulan Juni 2020. Bahkan di beberapa klasis yg tercatat srbagai zona merah Covid-19 di wilayah pelayanan GTM, masih ada yg belum bisa menyelenggarakan ibadah di gereja.
Â
Kilas Balik Sidang Sinode GTM
 Berbicara tentang sekilas gambaran perjalanan Sidang Sinode Am yang dialami oleh Gereja Toraja Mamasa sebelum sidang Sinode XX lalu,maka tenu itu merupakan kilas balik sejarah perjalanan dari SSA ke SSA selama GTM berdiri sebagai satu Sinode. Ini merupakan gambaram sekilas saja, dimana sebelum Sidang Sinode Am GTM ke-13 Tahun 1986 di Makassar, tahun pelayanan di Lingkup GTM periodenya hanya 4 tahunan.
 Sejak tahun 1947 Sidang Sinode I di Minake, Klasis Tanduk Kalua, Sidang Sinode Am dilaksanakan Empat Tahun sekali (setiap 4 tahun). Sidang Sinode Am  ll sampai Xll, dilakukan di satu tempat yaitu di Mamasa.
 Kemudian tahun 1986, Sidang Sinode Am GTM Xlll, untuk pertama kalinya digelar di luar Mamasa. Namun Sidang Sinode XIV tahun 1991, kembali ke Mamasa dan digelar di Kota Dingin Nosu. Sidang Sinode Am GTM XV Tahun 1996 di laksanakan di Mambi. Selanjutnya SS AM ke XVI Tahun 2001 dilaksanakan di wilayah Tandasau yakni di Sumarorong. Sidang Sinode Am XVIl Tahun 2006 diselenggarakan di Klasis Polman di Lantora. Selanjutnya Sidang Sinode Am GTM  XVlll Tahun 2011 dilaksanakan di Le'beng Mamuju. Tahun 2016, Sidang Sinode Am XlX diselenggarakan di Klasis Mamasa Kota lagi untuk ke 11 kalinya.