Mohon tunggu...
Aldita Andiani
Aldita Andiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Segera Berakhir, Apakah Sekolah Mulai Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Secara Luring?

30 September 2021   09:10 Diperbarui: 30 September 2021   09:15 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 2020 dunia digemparkan dengan adanya kasus virus Covid-19. Virus ini pertama kali munculm di kota Wuhan, Cina. Virus ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga akhirnya menjadi pandemi. Pandemi covid-19 sudah memasuki tahun kedua. Berbagai sektor kehidupan menjadi terganggu akibat adanya pandemi ini. Dari mulai ekonomi, sosial, politik dan juga sektor pendidikan.

Akibat dari pandemi dirasakan oleh salah satu taman kanak-kanak atau TK yang berada di Cicalengka. Mulai dari penurunan jumlah siswa yang mendaftar di TK. Kemudian penyesuaian belajar secara online sehubungan dengan kurikulum darurat yang ditetapkan pemerintah.

Bukan suatu hal yang mudah melakukan pembelajaran di rumah. Apalagi bagi siswa taman kana-kanak yang seharusnya belajar selalu dibarengi dengan bermain. Biasanya siswa tk bermain sambil belajar Bersama teman-temannya. Apalagi tk merupakan tahap pertama sekolah bagi anak dimana si anak belajar untuk mengenal lingkungan sekolah.

Belajar secara daring menjadi kesulitan bagi siswa, orang tua murid dan guru. Guru harus memutar otak bagaimana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa tk dapat tersampaikan melalui pembelajaran secara daring.

Adapun kesulitan-kesulitan yang dihadapi sekolah dalam kegiatan belajar mengajar secara daring di masa pandemi:

  • Orang tua yang kesulitan mendampingi anaknya dalam menggunakan gadget.
  • Kesibukan orang tua yang bekerja menjadi tidak ada waktu untuk mendampingi anak.
  • Guru tidak maksimal dalam menyampaikan materi seperti tatap muka.
  • Kedekatan kepada anak terbatas.
  • Tingkat pencapaian anak tercapai tapi tidak maksimal.
  • Pembentukan karakter menjadi sedikit terhambat.

Pada bulan Juli 2021 terjadi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia. Pemerintah pun menerapkan kebijakan PPKM di berbagai daerah untuk membatasi kegiatan masyarakat dan bertujuan untuk mengurangi interaksi antar masyarakat sehingga diharapkan penularan virus covid-19 dapat ditekan. Masyarakat pun semakin sadar dan gebyar melaksanakan vaksin. Sehingga angka masyarakat yang telah divaksin meningkat. Hal ini membantu menekan kasus covid-19. Akibatnya lonjakan kasus covid-19 pun dapat diatasi. Kasus covid-19 di kota-kota besar di Indonesia pun sudah menunjukkan penurunan yang signifikan. Dibuktikan dengan tidak adanya antrean di rumah sakit. Catatan statistik pun menunjukkan penurunan jumlah warga yang terpapar virus.

Hal ini menjadi angin segar bagi berbagai macam sector. Salah satunya sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah perlahan mulai dilakukan secara luring. Pembelajaran secara luring dilakukan secara perlahan. Siswa mulai diperbolehkan dating dan belajar ke sekolah. Meskipun demikian protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Siswa yang datang ke sekolah pun dibatasi untuk menghindari kerumunan. Seperti yang dilakukan di TK IT Al-Muhsinat.

Sekolah menanggapi dengan antusias kebijakan pemerintah yang mulai melonggarkan aturan-aturan pembatasan aktivitas masyarakat. Dimana sekolah sudah mulai melaksanakan sekolah tatap muka terbatas mulai dari bulan Agustus 2021. Sekolah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat, menyiapkan sarana dan prasarana yang sudah di sterilkan dengan disinfektan.

Protokol kesehatan yang dilakukan yaitu menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu, penggunaan masker, dan jaga jarak di lingkungan sekolah. Siswa dan orang tua sangat puas diadakannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) karena merupakan keinginan dari orang tua, guru dan anak-anak.

PTMT dapat dilakukan setelah sekolah mendapatkan perizinan. Perizinan sendiri didapatkan mulai dari RT, RW, kelurahan dan kecamatan. Dalam pemberian izin pihak kantor wilayah dan pengawas mengadakan monitoring dan evaluasi. Jika lolos, sekolah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Tk Al-Muhsinat telah lolos dalam monitoring dan evaluasi dan telah diberi izin untuk melaksanakan PTMT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun