Stunting masih menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Untuk mewujudkan generasi emas 2045, diperlukan upaya kolaboratif dalam menurunkan angka stunting, khususnya di daerah pedesaan. 23 februari 2025, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang turut ambil bagian dalam perjuangan ini melalui program pengabdian masyarakat di Desa Kejobo Lor, Kecamatan Bugul kidul Kota Pasuruan.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita, pelatihan pembuatan makanan bergizi dari bahan lokal, serta pemeriksaan kesehatan dasar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
Melalui kolaborasi dengan bidan desa, kader posyandu, dan pemerintah desa setempat, para mahasiswa juga menginisiasi Rumah Gizi Kejobo Lor---sebuah pos edukasi dan layanan informasi gizi yang dapat diakses oleh warga secara berkala. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Dengan semangat pengabdian dan ilmu yang dimiliki, mahasiswa UIN Malang menunjukkan bahwa peran generasi muda sangat krusial dalam menciptakan masa depan bangsa yang lebih sehat dan kuat. Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat membawa perubahan positif menuju generasi emas bebas stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI