Mohon tunggu...
Aldiman imha
Aldiman imha Mohon Tunggu... Lainnya - Nelayan

Yakin Usaha Sampai!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Paradoks Pendidemik dan Dunia Kerja

28 Mei 2021   18:44 Diperbarui: 28 Mei 2021   19:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal tahun 2020 menjadi tragedi monumental bagi kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Pandemik Covid-19 menjadi awal petaka  bagi tatatan kehidupan di muka bumi. Dampak dari fenomena ini menyerang seluruh aspek kehidupan di antaranya ekonomi,politik,sosial dan tak terkecuali di sektor pendidikan.

Di dunia pendidikan guncangan makin terlihat jelas manakala seluruh aktivitas belajar mengajar dialihkan dengan pendekatan pendidikan pembelajaran Virtual atau E learning. Semua stake horder terkait dituntut beradaptasi dengan metode pembelajaran ini meski dalam penerapannya masih terdapat banyak kekurangan.

Kekhawatiran pun muncul dari model pembelajaran ini, karena dinilai kurang efektif. penyampaian materi pembelajaran tidak tesampaikan secara subtansial yang mempengaruhi potensi intelegensi siswa. Disamping itu generasi yang kehilangan potensi soft skill, suatu kemampuan komunikasi dalam dunia kerja akibat dari hilangnya sosialisasi atau interaksi secara langsung.

Dalam pendidikan sendiri kita di tuntut untuk mendapatkan nilai yang sempurna untuk sebuah  formalitas di curriculum vitae (CV).  Yang lebih menyedihkan, Perguruan tinggi selalu masa bodoh dan menutup diri dari dunia luar. Akhirnya lulusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan masyarakat pada umumnya.

Sementara itu, Didunia kerja kebutuhan tenaga kerja terampil sangat banyak terutama di sektor industri. perhatikan jika suatu lembaga membuka lowongan pekerjaan maka ada ribuan orang yang melamar pekerjaan. Tetapi lembaga lembaga tersebut sangat selektif dalam merekrut tenaga kerja hanya yang memenuhi kriteria lembaga tersebut yang di terima. Imbasnya kita mengalami surplus pasokan tenaga kerja yang mempunya gelar sarjana. 

Ditingkat perguruan tinggi, lulusan mahasiswa tiap tahunnya sangat banyak jumlahnya. Jurusan humaniora masih mendominasi lulusan terbanyak di indonesia. Karena jurusan ini dinilai sangat mudah dalam pembelajaran jarak jauh (Virtual) tanpa perlu keluar masuk laboratorium atau mengejar kemampuan dan keterampilannya. Pada saat yang sama, Angkatan muda kita lebih memilih jurusan humaniora atau sekedar ikut ikutan.

Disituasi pandemik covid-19, Lembaga lembaga negeri maupun swasta mengalami kesulitan sehingga banyak yang mulai merampingkan pekerjanya. hanya sedikit yang membuka lowongan kerja itupun sangat selektif dalam perekrutannya dengan menaikan grade calon pelamar kerja. Diperlukam hard skill dan soft skill yang mumpuni yang memungkinkan untuk bersaing dengan ribuan calon pelamar kerja.

Jadi, Pendidikan kita mengalami paradoks atau bahkan disebut anomali dalam dunia kerja. yang meningkatkan angka pengangguran semakin tinghi di indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun