Mohon tunggu...
Aldila Rizky Sakila
Aldila Rizky Sakila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif jurusan Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

George Herbert Mead dan Interaksionisme Simbolik (Manusia dan Makna)

4 Oktober 2022   01:10 Diperbarui: 4 Oktober 2022   01:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachusetts pada 27 Februari 1863. Mead mendapat gelar Sarjana Muda pada tahun 1883 di Universitas Oberlin dan meneruskan kuliahnya di Universitas Harvard dan Universitas Leipzig pada tahun 1887. Setelah lulus, pada tahun 1891, Mead menjadi dosen di Universitas Michigan dan pindah ke Universitas Chicago pada tahun 1894 atas undangan dari John Dewey.

Mead merupakan seorang ahli utama dari Teori Interaksionisme Simbolik yang dikenal sebagai mazhab Chicago. Sumbangsih besar pemikiran Mead dipaparkan dalam karyanya yang dipublikasikan pada tahun 1934 dengan judul Mind, Self, & Society. Karyanya ini merupakan kumpulan bahan kuliahnya di kelas yang dikompilasi menjadi sebuah buku.

Prinsip Dasar Teori Interaksionisme Simbolik

  • Manusia dibekali kemampuan berpikir, sehingga mampu mengembangkan pengetahuannya.
  • Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial.
  • Dalam interaksi sosial, manusia mempelajari simbol dan makna yang memungkinkan mereka untuk menggunakan kemampuan berpikir yang dimiliki.
  • Simbol dan makna memungkinkan manusia untuk melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi.
  • Manusia mampu mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan penafsiran mereka terhadap suatu situasi.
  • Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan karena kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri yang menimbulkan peluang dan pilihan atas suatu tindakan.
  • Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat.

Akar Utama Teori Interaksionisme Simbolik

Terdapat dua akar utama dari Teori Interaksionisme Simbolik, yaitu Filsafat Pragmatisme dan Behaviorisme Psikologis.

Filsafat Pragmatisme berasumsi:

  • Realitas diciptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia nyata. Hal ini berarti segala sesuatu yang hanya terjadi dalam alam pikiran tidak dapat dikatakan sebagai realitas.
  • Ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia nyata yang telah terbukti berguna bagi manusia.
  • Manusia mendefinisikan objek sosial/fisik sosial/fisik menurut utilitasnya.
  • Pemahaman atas individu didasarkan pada perilakunya dalam kenyataan.

Behaviorisme Psikologis berasumsi:

  • Perilaku manusia tidak sama dengan perilaku hewan.
  • Tindakan manusia didasarkan oleh proses mental.
  • Manusia merupakan aktor kreatif.

Pemikiran George Herbert Mead

Menurut Mead, komunikasi manusia berlangsung melalui pertukaran dan pemaknaan simbol-simbol. Mead mengemukakan bahwa dalam Teori Interaksionisme Simbolik, ide dasarnya adalah sebuah simbol, dimana simbol ini merupakan suatu konsep mulia yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia dapat mengkonstruksikan simbol yang memiliki makna dan dapat diinterpretasikan oleh manusia lainnya. Secara sederhana, simbol ini muncul akibat kebutuhan setiap individu untuk berinteraksi dengan orang lain.

Dalam proses berinteraksi, pasti terdapat suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pemikiran. Pada bukunya, Mind, Self, and Society, Mead berpendapat bahwa bukan pemikiran yang pertama kali muncul, melainkan masyarakat. Masyarakat muncul terlebih dahulu, kemudian barulah diikuti pemikiran yang muncul dalam diri masyarakat tersebut.

Terdapat beberapa konsep penting dalam pemikiran Mead, antara lain:

  • Prioritas sosial, yaitu kelompok sosial muncul lebih dulu, kemudian menghasilkan perkembangan mental dan kesadaran diri.
  • Tindakan sosial, dimana tindakan sosial manusia tidak sama dengan tindakan sosial binatang, karena manusia dibekali kemampuan untuk berpikir yang terus berkembang.
  • Sikap isyarat, yaitu bagian dari tindakan sosial yang memiliki motif dan isyarat yang bermakna.
  • Simbol-simbol signifikan, yaitu gerak isyarat yang diciptakan manusia dan menjadi respon atas informasi pada manusia.
  • Pikiran (mind), yaitu proses percakapan individu dengan dirinya sendiri, dimana pikiran ini kemudian menjadi fenomena sosial.
  • Diri (self), yaitu kemampuan menjadikan subjek atau objek dengan aktivitas dan hubungan sosialnya. Menurut Mead, diri berhubungan dialektis dengan pikiran sosialnya.
  • Masyarakat (society), yaitu proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran (mind) dan diri (self).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun