Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sang Janda Miskin yang Memberi dari Kekurangannya

2 Juni 2020   07:47 Diperbarui: 2 Juni 2020   07:41 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

   "Yang memberi banyak jangan sombong, yang memberi sedikit jangan berkecil hati. Kecil besar itu relatif," kata cucu lagi.

   "Yang penting peduli dan berbagi, memberikan kepada negara apa yang bisa diberikan," kata kakek.

   "Mari kita mulai dari diri kita dan keluarga dekat kita, lingkungan kita masing-masing. Begitu kek?" kata cucu.

   "Setuju. Ayo segera berbuat baik, peduli dan berbagi, membangun rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Itulah hakekakt Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa kita. Merdeka!" pekik kakek.

   "Merdeka! Merdeka! Merdeka!" balas cucu.

   "Kok seperti tahun 1945? Kata merdeka dipekikkan," kata kakek.

   "Kan perayaan HUT ke 75 Pancasila, jadi perasaan kita kembali ke tahun 1945 kek, he..he...begitu kan kek?" balas cucu.

   "Okelah, terima kasih kisah tentang sang jandanya yang miskin yang patut kita tiru ya," kata kakek menutup diskusi mereka. Dan mereka sudah tiba di rumah. Jalan pagi dengan cerita tentang Pancasila yang seru.

Semangat memberi, walau dari kekurangan, besar artinya bagi yang diberi. Bukan soal jumlah semata, namun menanamkan semangat memberi. Kita harus tanamkan kepada anak-anak sejak dini. Beriman, peduli dan berbagi, membangun rasa kemanusiaan, semangat bergotong royong, mengembangkan solidaritas dan soliditas sebagai bangsa, mewujudkan keadilan sosial, itulah hakekat Pancasila yang sesungguhnya, gumam kakek.

Sekian dulu. Terima kasih, salam dan doa.

Aldentua Siringoringo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun