Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Amien Rais dan SBY Kompak "Jangan Turunkan Jokowi?"

24 Mei 2020   18:09 Diperbarui: 24 Mei 2020   18:03 4585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada hal yang menarik dari dua tokoh bangsa kita yaitu Amien Rais dan SBY tentang Jokowi.  Amien Rais mengatakan, "jangan sampai Jokowi mundur dari jabatannya di tengah jalan dalam percakapannya dengan Refly Harun di YouTube 21 Mei 2020.

SBY menyatakan , "Nggak perlu turunkan Jokowi". Dia menulis dan memuat di berbagai media sosial termasuk facebook.  Seorang presiden mungkin nggak tahu ada penyimpangan besar di Jiwasraya.

Ada apa di balik pernyataan dari kedua tokoh tersebut, kok seperti itu? Mari kita coba menerka dan menakarnya.

Amien Rais mengemukakan  pendapatnya jangan sampai Jokowi turun di tengah jalan, berdasarkan pengalamannya di era reformasi periode 1998-2004.  Dia menyatakan bahwa dalam lima tahun periode tersebut, bangsa  kita mengalami lima kali pergantian Presiden.

Pada tahun 1998 Presiden Soeharto mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil presiden Habibie. Lalu tahu 1999, Presiden Gus Dur terpilih di Sidang Umum MPR. Dan pada tahun 2002 terjadi lagi pergantian dari Gus Dur ke Megawati Soekarnoputri. Dan pada tahun 2004, SBY terpilih menjadi presiden dalam pemilihan presiden secara langsung pertama di Indonesia.

Nah menurut Amien Rais, kalau pergantian di tengah jalan berlanjut terus dan kambuh, maka tidak ada gunanya konstitusi kita yang mengatur jabatan presiden dibentuk.

Seakan tak percaya, Refly Harun bertanya, "sikap itu sampai hari ini pak?" tanya Refly Harun.

   "Ya, saya begitu. Iya itu betul, karena saya tahu, menurut saya kalau pak Jokowi sampai diturunkan, itu akan jauh lebih parah." demikian jawabnya.

Pertanyaan kritisnya, apa betul hanya begitu? Banyak kalangan mempertanyakan, kenapa Amien Rais yang biasanya menyampaikan kritik keras kepada Jokowi, tiba-tiba bicara jangan turunkan atau jangan sampai turun di tengah jalan?

Apakah Amien Rais sudah berubah pikiran tentang jokowi? Pertanyaan Refly Harun tentang berlakunya pemikiran itu sampai hari ini, mewakili  pertanyaan umum yang mengenal sosok Amien Rais dan pemikirannya tentang Presiden Jokowi.

Apakah ini sebagai akibat dari jagoannya di pilpres 2019 telah bergabung dan berkoalisi dengan Jokowi? Atau ada yang menerka, ini berhubungan dengan rencana pembentukan partai barunya. Dia perlu mengambil posisi yang baik kepada Presiden Jokowi supaya pembentukan partai barunya bisa berlangsung nanti. Apalagi Partai Gelora besutan Anis Matta dan Fahry Hamzah  adiknya PKS sudah resmi sebagai partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun