Mohon tunggu...
Albertus Edy Kurniawan
Albertus Edy Kurniawan Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa Aktif

FPB UKSW

Selanjutnya

Tutup

Nature

Budidaya Maggot Solusi Kurangi Sampah Organik

11 Juni 2022   11:36 Diperbarui: 11 Juni 2022   11:46 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Instagram.com/hajitaufik

Dewasa ini sampah menjadi masalah yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Indonesia menjadi salah satu Negara dengan jumblah sampah yang cukup tinggi bahkan setiap tahunya sampah di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Tingginya tumpukan sampah yang ada dimasyarakat dikhawatirkan dapat menyebabkan banyak dampak negatif bagi lingkungan baik pencemaran lingkungan, sumber penyakit, polusi, pencemaran air, pencemaran tanah, dan kesehatan manusia.

Sampah-sampah yang ada lebih didominasi dari limbah keluarga seperti sisa makanan maupun limbah pasar seperti sayuran dan buah. Permasalahan ini menyebabkan indonesia mengalami food waste yang disebabkan oleh kebiasaan buruk masyarakat yang selalu menyisakan makanan, membeli bahan makanan maupun makanan siap saji secara berlebih dan akhirnya menyebabkan pemborosan makanan yang berdampak pada  jumblah limbah sisa makanan. 

Pengolahan limbah organik yang tidak ditangani dengan benar dapat menghasilkan gas metana dalam jumblah yang cukup tinggi tentu hal ini akan merusak lapisan ozon sehingga menyebabkan gas rumah kaca, salah satu cara  dalam mengurangi jumblah sampah organik  yaitu dengan melakukan Budidaya ulat Magot atau Black Soldier fly yang bisa menjadi solusi sampah organik yang belum termanfaatkan hal ini dikarenakan selama fase larva, magot mengonsumsi sampah organik. 

Budidaya magot memang terkesan menjijikan, tetapi siap sangka dengan hal yang menjijikan ini sampah yang tadinya tidak memiliki nilai ekonomi kini menghasilkan nilai ekonomi yang dapat membantu perekonomian masyarakat, usaha budidaya magot ini sangat mudah dilakukan secara mandiri di rumah sehingga  magot mulai banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Magot memiliki kandungan protein dan gizi yang tinggi kadar protein pada magot mencapai 40-48% protein dan 25-32% lemak sehingga dari sinilah magot  banyak dimanfaatkan sebagai pakan alternatif  bagi unggas maupun ikan dengah harga yang relatif murah, budidaya magot dapat dilakukan dengan menggunakan bak-bak kecil yang disusun dalam rak maupun dengan menggunakan biopon atau media pembesaran. 

Magot memiliki siklus hidup yang sangat komplek masa kawin lalat Black soldier fly (BSF) berlangsung sangat cepat namun setelah 3-4 hari setelah  kawin, lalat jantan akan mati sedangkan lalat betina akan mati setelah bertelur, telur" Lalat bsf ini akan menetas kurang lebih 3-4 hari sebanyak 500-900 larva, larva-larva Yang baru menetas akan sulit di lihat karna ukuran nya yang sangat kecil yaitu 1mm ketika larva ini menjadi dewasa usia  18  hari disinilah larva atau magot ini memiliki kandungan potensi yang sangat tinggi sebagai pakan ternak namun setelah lewat 20 hari larva ini akan memasuki masa prapupa dengan warna magot yang mulai berubah dari putih kecoklatan menjadi hitam, 

fase inilah magot tidak makan atau menguraikan bahan organik, setelah tuju hari selanjutnya magot masuk dalam fase pupa dimana magot tidak lagi bergerak selama 7 hari hingga 1 bulan hingga menetas kemudian  berubah menjadi lalat, selama masa hidup lalat BSF lalat ini tidak makan namun membutuhkan lingkungan yang cukup lembab, masa hidup lalat BSF ini berlangsung selama 7-14 hari . menurut hasil penelitian  10.000 Magot mampu menguraikan sampah organik sebanyak 1 kg dalam satu harinya. Dengan hasil perbandingan 2kg sampah mampu menghasilkan 1 kg magot, tentu hal ini sangat menguntungkan baik dari sisi lingkungan maupun dari sisi perekonomian.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun