Mohon tunggu...
Albert Bintang
Albert Bintang Mohon Tunggu... Pengacara - Hasta La Victoria Siempre!

Bersama, Berjuang, Menang!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nelayan Tradisional di Ujung Tanduk

16 Oktober 2019   23:54 Diperbarui: 17 Oktober 2019   00:00 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Merdeka!!Hidup masyarakat yang berjuang!!hidup nelayan kecil Indonesia!!

Tulisan adalah sebuah karya,yang merupakan hasil pemikiran,imajinasi dan pengalaman.
Tulisan ini adalah kritikan,ungkapan kekecewaan dan harapan bagi para nelayan.
Tulisan ini ku sebarkan agar hasil penelitian dan peninjauan kami bisa tersuarakan.
selamat membaca dan berimajinasi teman-teman.
NB: Bacalah dengan gaya orasi!!

    "  NELAYAN INDONESIA HAMPIR PUNAH "
Punah???.
apa itu punah??
punah adalah hilangnya eksistensi,punah adalah hilangnya penerus,dan punah adalah berubahnya sesuatu dari apa yang seharusnya.
mungkin di benak kawan-kawan punah itu hanyalah sebuah kata yang spele artinya.
mungkin juga di benak kawan-kawan punah itu hanya terjadi pada hewan dan tumbuhan.
hampir punahnya harimau Sumatera,hampir punahnya cendrawasih Papua dan lain sebagainya.
ohh tidak teman-teman arti PUNAH tidak sekecil itu!!
punah punya arti yang lebih luas,dan kita harus sepakat itu kawan-kawan.
     WAHAI KAWAN,apakah kalian pernah sadar sekarang kita diperhadapkan dengan masalah besar, bahwasannya nelayan Indonesia hampir punah saat ini.
ooo,itu tidak mungkin,itu mustahil,itu bullshit,itu omong kosong,.
WAHAI APATIS,WAHAI EGOIS,matamu terlalu banyak terkena radiasi teknologi,telingamu terlalu banyak tersumbat oleh suara-suara hp,
sehingga kau tak pernah sadar akan hal itu.
kami telah buktikan,kami telah lakukan penelitian dan memang hal itu telah terjadi.
NELAYAN TRADISIONAL KITA HAMPIR PUNAH!!
HAMPIR PUNAH!!
HAMPIR!!
PUNAH!!
DAN ITU TIDAK BOLEH TERJADI!!

Dan di benak kawan-kawan pasti timbul sebuah pertanyaan mendasar,Mengapa bisa hampir punah??
Jawabannya hanya satu. "karena ikan-ikan Indonesia sudah sedikit jumlahnya.
Kawan ku sekalian hari ini kawan-kawan harus tau bahwa hasil laut Indonesia hanya di kuasai oleh beberapa orang.
mereka yang haus akan uang menggunakan sebuah cara yang curang dan merugikan para nelayan tradisional.
mereka para nelayan perusahaan menggunakan cantrang untuk menjarah hasil lautan,mereka menggunakan cantrang yang merusak terumbu karang tempat tinggalnya ikan,mereka menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan,dan sangat tampak merusak ekosistem lautan.

Dan hari ini kawan-kawan juga harus tau mengapa saya mengatakan bahwa hasil lautan Indonesia hanya di nikmati oleh sebagian orang,karena para nelayan yang bekerja bagi perusahaan yang menggunakan cantrang,yang notabene menguras seluruh hasil lautan hanya di beri upah 40-70 ribu.
Apakah seimbang?? (mari kawan-kawan jawab dalam hati)

Dan hari ini kawan-kawan juga perlu tau,mengapa saya sangat mendukung NELAYAN TRADISIONAL dalam hal ini,karena mereka masih menggunakan alat tangkap jaring apung yang ramah lingkungan.
kawan-kawan juga mungkin penasaran,berapakah penghasilan nelayan tradisional??
Dengan mempertaruhkan nyawanya dilautan mereka hanya mendapatkan upah 20-40 ribu perhari,dan kadang mereka juga tidak mendapatkan uang sepeser pun,bila alam tak memberikan hasilnya.

Mentri Susi sudah mengeluarkan Bonbon no 2 tahun 2015.(Bonbon=permen yang dihisap sampai habis). eh ralat kawan-kawan,maksud saya permen no 2 tahun 2015.
maklum lah saya katakan Bonbon,karena peraturan itu cepat sekali habis nya.

saat nelayan cantrang melakukan demo,sang permen tidak kuat untuk menahan nya.
hingga cantrang pun kembali berlaku.
yasudah kawan-kawan yang berlalu biarlah berlalu,mari kita buka lembaran baru.eakk

Tulisan adalah imajinasi, Dan saat ini aku ingin mengajak kawan-kawan untuk berimajinasi.
"NENEK MOYANG KU SEORANG PELAUT" lagu yang Indah dan merdu,mungkin si pembuat lagu saat itu merasa bahwa memang bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut.
tapi saat ini bangsa ku adalah bangsa pengangguran kawan-kawan.
para pemuda jadi korban,dikarenakan tidak ada nya lapangan pekerjaan.
disinilah kita akan mulai berimajinasi kawan-kawan.
pertama,coba kawan-kawan bayangkan jika pemerintah berupaya melatih para pemuda Indonesia yang pengangguran untuk dapat melaut menjadi seorang nelayan.
kedua,coba kawan-kawan bayangkan jika semua pemuda yang terlatih itu,di tempatkan di sekeliling laut Indonesia.
ketiga,coba kawan-kawan bayangkan kedua hal itu menjadi kenyataan.
apakah nelayan cantrang masih berani memakai cantrang untuk melaut?
Jawabannya tidak!!,karena laut Indonesia sudah dijaga oleh nelayan tradisional.
apakah kawan-kawan akan kekurangan ikan?
tidak!!, kawan-kawan akan menikmati ikan Indonesia tanpa kekurangan.
apakah ekosistem laut akan tetap terjaga?
pasti!!, karena alat tangkap mereka ramah lingkungan,hal itu menjadi sebuah tugas,agar anak cucu kita suatu saat dapat menikmati hasil laut kita juga.

kawan-kawan karena saya muak dengan pemerintah saat ini,saya jijik dengan cara kerja mereka,
untuk itu kawan-kawan,jika suatu saat kawan-kawan menjadi para pemimpin,menjadi para petinggi negara. ayo pikirkan nasib nelayan ini kawan-kawan,jangan hanya pikirkan perutmu dan hartamu seperti pemerintah saat ini.
berjanji lah kawan-kawan,bawasannya kalian adalah generasi yang pro terhadap rakyat
dan pro terhadap kaum yang tertindas.
selamat berjuang kawan ku!!!

sekian tulisan singkat dari saya,semoga menginspirasi kawan-kawan.
TERIMA KASIH..
Merdeka!!
Hidup Nelayan tradisional!!

oleh: Albert Bintang
          (FH-USU'17)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun