Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Menulis dan membaca sejarah, penikmat kopi, pecinta budaya juga sastra. Kini menjadi suami siaga untuk nyonya tercinta sebagai pekerjaan tetap.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Musik dan Nafas Panjang Kita

2 Oktober 2025   13:18 Diperbarui: 2 Oktober 2025   17:24 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada masa di mana kita hanya butuh duduk diam, menatap langit jingga di atas pegunungan, dan membiarkan sebuah alunan piano sederhana mengalir ke dalam telinga. Rasanya seperti pulang. Tenang. Nafas pun terasa lebih panjang.

Bagi saya, momen seperti itu bukan sekadar hiburan. Ia adalah jeda. Sebuah ruang kecil yang memberi kesempatan hati untuk membereskan semrawutnya pikiran. Musik yang menenangkan, apalagi dengan instrumen piano, mampu menjadi teman yang lembut di saat beban hidup terasa berat.

Musik dan Tubuh Kita

Ilmu pengetahuan ternyata membenarkan pengalaman ini. Riset dari University of Oxford menyebutkan bahwa musik lambat dengan tempo sekitar 60-80 beat per minute (BPM) bisa menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Efek ini mirip dengan meditasi ringan.

Sebuah studi lain dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan bahwa mendengarkan musik relaksasi dapat meningkatkan produksi hormon dopamin---zat kimia otak yang berhubungan dengan rasa bahagia dan tenang. Maka tak heran, musik sering dipakai dalam terapi pasien rumah sakit untuk mengurangi rasa sakit maupun kecemasan.

Nafas Jadi Lebih Dalam

Saat kita mendengar piano dengan tempo pelan, tubuh seakan otomatis mengikuti ritmenya. Nafas jadi lebih teratur, tidak terburu-buru. Peneliti di Hong Kong University bahkan menemukan bahwa mendengarkan musik relaksasi bisa membantu pasien insomnia tidur lebih cepat dan berkualitas.

Bagi saya pribadi, musik tenang seperti piano adalah pengingat: hidup tidak selalu harus tergesa-gesa. Ada waktunya kita memperlambat langkah, agar jiwa tidak ketinggalan dari raga.

Ruang Sunyi yang Menyembuhkan

Di tengah dunia yang riuh---dari notifikasi ponsel, target pekerjaan, hingga kabar tak henti di media sosial---kita butuh ruang sunyi. Dan musik bisa menciptakan ruang itu.

Saya pernah merasakan, ketika hati sedang gelisah, lalu saya pakai headphone dan memutar playlist calm piano, suasana batin perlahan berubah. Rasanya seperti ada tangan halus yang menepuk bahu, berkata: "Tenang saja, semua akan baik-baik saja."

Musik tidak menyelesaikan masalah, memang. Tapi ia membantu kita menghadapi masalah dengan hati yang lebih lapang. Itu sudah lebih dari cukup.

Menemukan Harmoni dalam Hidup

Pada akhirnya, musik tenang adalah cermin dari harmoni hidup yang kita cari. Kita mungkin tidak bisa setiap hari naik ke gunung, duduk di kursi kayu, menatap matahari terbenam. Tapi kita bisa menghadirkan suasana itu lewat alunan piano sederhana di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun