Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebangkitan dan Arti Spirit Jiwa Muda

20 Mei 2023   20:19 Diperbarui: 20 Mei 2023   20:48 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pemuda adalah harapan bangsa. Mereka memiliki semangat yang membara dan energi yang melimpah. Mereka adalah pewaris perjuangan dan penjaga api semangat kebangsaan." - Buya Hamka

Jauh sebelum menilik sejarah 20 Mei 1908 dimana Budi Utomo memulai gerakan bahwa anak muda adalah harapan bangsanya yang sedang terjajah, mari menilik juga perlawanan Diponegoro 1825 hingga 1830 yang meluluh lantahkan dan membuat Belanda mengalami kerugian besar dalam "Perang Jawa" sebutan Sejarawan Eropa namun bagi saya ini perlawanan Kebangkitan atau Jihad Kebangsaan. Semangat ini bergulir disambut dengan spirit muda di generasi satu bahkan dua abad berikutnya 1928 seluruh pemuda Indonesia bersatu padu. 

Lahir tokoh besar seperti Hos Tjokroaminto yang memantik Imanjinasi Indonesia merdeka. Ia mendidik tokoh besar seperti Bung Karno dan Hamka serta banyak lagi tokoh besar lainnya. 

Hingga nanti pekik kemerdekaan diikuti teriak takbir bergemuruh di seluruh penjuruh Indonesia. 1945 momentum kemerdekaan itu diraih pada 9 Ramadan. 1948 Belanda datang dengan Agresi Militer, meneladani Spirit Diponogero dibawah arahan dan bimbingan ulama besar tanah air Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari maka difatwakan perlawanan pada agresi Belanda ini adalah Jihad Kebangsaaan yang kita kenal dengan sebutan Resolusi Jihad. 

Maka Bung Tomo dan seluruh santri teriak merdeka beriring takbir melawan Belanda walau hanya bersenjatakan bambu runcing. Allahuakbar-Merdeka, satu kesatuan tarikan nafas perjuangan.

Uraian panjang rentet peristiwa kebangkitan di atas adalah jalan panjang perjuangan bangsa ini. Anak muda adalah penggeraknya dibawah fatwa dan asuhan ulamanya. 

Hal ini didorong oleh spirit dan hati yang dekat dengan Tuhan-Nya tidak boleh ditinggalkan. Sebab semangat muda boleh saja membarah tapi jangan mengalahkan rasa ketergantungan atas Rahamat Allah Yang Maha Kuasa juga jauh lebih hebat bahkan lebih agung. Sebagaimana telah tertera dalam pembubukaan UUD 1945 bahwa Kemerdekaan ini ialah Atas Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa. 

Lantas bagaimana perjuangan hari ini yang harus dilakukan oleh pemuda? Ditengah gempuran tiap tahunnya ketimpangan ekonomi melonjak naik, angka kemiskinan berkisar menyundul pada angka 30 juta penduduk yang masih miskin, belum lagi catatan yang taraf hidupnya jauh dari layak dan miskin. 

Saya harap dijawab di hati masing-masing pemuda seluruh tanah air. Yang masih punya spirit dan selalu melibatkan Rahmat Allah yang Maha Kuasa. 

Baca juga: Cita-Cita

Salam dan Selamat Hari Kebangkitan Nasional. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun