Alih-alih memaksakan kehendak, orang tua Fikri memilih untuk menjadi fasilitator yang baik. "Kami hanya memfasilitasi dan meluangkan waktu dan tenaga semaksimal yang dia butuh untuk kebutuhannya mengikuti setiap perlombaan. Juga kami selalu ada setiap dia butuh teman diskusi," tambah mereka.
Prinsip pendidikan yang mereka tanamkan sangat sederhana namun powerful: "Kami selalu sepakat untuk tidak membebani Fikri dengan tuntutan prestasi dalam bidang yang dia tidak minat. Fokus mendukung dan memfasilitasinya dalam bidang yang dia minat saja, contohnya bidang bahasa Inggris."
Mereka meyakini setiap anak memiliki kecerdasan uniknya masing-masing. "Kami yakin semua anak pintar dalam bidangnya masing-masing. Maka asah terus bidang yang dikuasai sampai benar-benar jadi ahli," pungkas orang tua Fikri dengan bijak.
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Meski terlihat mulus, perjalanan Fikri tidak sepenuhnya tanpa hambatan. Orang tuanya mengungkap dua tantangan utama yang mereka hadapi:
- Mood Swing Fikri: "Fikri yang mood-nya naik turun kadang jadi kendala untuk dia memutuskan akan ikut perlombaan."
- Keterbatasan Orang Tua: "Kendala pada kemampuan kami sebagai orang tua yang tidak menguasai bahasa Inggris. Jadi sangat sedikit yang kami bisa bantu untuk Fikri latihan berkomunikasi dalam bahasa Inggris di luar jam sekolah."
Untuk mengatasi tantangan mood swing, mereka memilih untuk memberikan ruang bagi Fikri sambil terus memberikan dukungan psikologis. Sementara untuk keterbatasan bahasa, mereka memaksimalkan peran sebagai pendengar yang baik dan menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan.
Pesan Motivasi untuk Teman Sebaya
Sebagai siswa berprestasi, Fikri memiliki pesan khusus untuk teman-temannya: "Memberi semangat dan meyakinkan mereka bahwa mereka bisa meraih prestasi di bidang yang mereka sukai." Pesan singkat ini mengandung filosofi mendalam tentang pentingnya menemukan dan mengembangkan passion.
Harapan Masa Depan yang Cerah
Prestasi gemilang di MSO 2025 membuka banyak peluang bagi Fikri. Orang tuanya memiliki tiga harapan besar untuk masa depan anaknya:
- Beasiswa Pendidikan: "Dengan pencapaian Fikri sekarang dan kedepannya akan menjadi portofolio bagi Fikri untuk lebih mudah mendapat beasiswa dalam dan luar negeri di sekolah-sekolah yang sesuai dengan minat bakat dan cita-citanya."
- Pertukaran Pelajar Internasional: "Berharap Fikri bisa ikut dalam kegiatan-kegiatan pertukaran pelajar skala internasional dari prestasinya ini."
- Kontribusi Sosial: "Sangat berharap bahwa kemampuannya di bidang bahasa Inggris ini mampu membawanya menebar manfaat sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya."
Fikri sendiri memiliki cita-cita yang luar biasa: ingin menjadi astronot. Penguasaan bahasa Inggris yang mumpuni tentu akan menjadi modal berharga dalam mewujudkan mimpi menjelajahi angkasa ini.