Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Undangan Presiden Kloter 2

25 Mei 2015   13:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:37 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kopdar kompasianer dengan Presiden ke istana baru seminggu yang lalu, namun rumor adanya undangan kloter ke dua sudah santer dibicarakan oleh rakyat kompasiana. Tak cukup sampai di situ, rencananya beberapa kompasianer berniat mengadakan kopdar tandingan yang segengsi meski tidak dengan Presiden RI.

Mereka rencananya akan kopdar di luar mainstream, di luar Jakarta. Kopdar ini dipastikan hanya akan diikuti oleh kompasianer dengan popularitas dan kualitas tulisan terbaik, untuk itulah ada seleksi sangat ketat untuk bisa ikut di kopdar tandingan ini.

Berbeda dengan kopdar 13 kompasianer di istana yang bergerak dalam senyap dan tiba-tiba jegger mengupload foto-foto narsis bareng Presiden, kopdar tandingan sudah dihembuskan di media terbuka. Maklum, namanya juga kopdar bergengsi, yang ikut harus kompasianer darah biru dan lolos seleksi pilihan terbaik admin, ya kalau Alan Budiman sih pasti ga bisa ikut sebab darah saya Merah. Dan kalaupun diundang ke istana pasti hanya karena kebetulan belaka. Kira-kira begitu.

Selain kopdar tandingan, kabar intelijen terbaik yang dimiliki Kompasiana berbisik ke saya bahwa mereka cukup bersemangat untuk bisa masuk ke kopdar dengan Presiden kloter ke dua di istana. Saya yang mendengarnya langsung terhenyak. Sebegitu menarikkah makan di istana? Makan masakan padang yang seporsi biasanya 20 ribu.

Selain terhenyak saya juga berpikir mengapa mereka tertarik makan dengan Presiden? Yang saya tau mereka tidak suka dengan Presiden Jokowi, lah tapi kok mau makan bareng? Ini kan seperti kondisi dimana kita tidak suka dengan seorang teman tapi berharap dapat ditraktir makan. Ah saya jadi teringat dengan teman yang seperti itu, di belakang saya menjelek-jelekkan, memfitnah dan sebagainya namun dengan tanpa malu meminta ditraktir seolah-olah saya tidak tau apa yang dia katakan di belakang saya. Kebetulan? Anggap saja kebetulan, tapi tetap saja kebetulan yang luar biasa.

Selain kelompok kompasianer darah biru yang beken dengan popularitas tingkat dewa, rupanya ada juga beberapa orang yang mulai seleb sindrom. Mereka berandai-andai jika diundang Presiden mereka tidak akan datang. Belum diundang saja sudah menolak. Keren sekali. Namun saya juga jadi berpikir, memangnya Presiden mau mengundang dia? Namun intelijen pakar seleb sindrom yang saya miliki malah menjawab "kalau sama mereka, justru Presiden yang diundang ke istana."

Saya sebagai kompasianer biasa yang hanya ikut-ikutan menulis tentu saja hanya bisa melongo mendengar akan ada kopdar tandingan yang lebih bergengsi karena diundang berdasarkan seleksi. Saya juga hanya bisa pasrah karena kopdar kloter ke dua akan mereka ambil alih karena merasa lebih pantas dengan bahasa diplomasi "gantian." Sambil duduk menulis ini saya ditemani lantunan suara Citata "aku mah apa atuh." Sambil berharap saat kopdar tandingan nanti soundtracknya bukan "sakitnya tuh di sini."

Kalau saya sih mereka senang, saya ikut senang. Saya senang tapi mereka ga senang, saya tetap senang.

Tulisan ini adalah tulisan Alan Budiman perdana di kanal humor. Kalau ga lucu ya harap maklum, namanya juga kompasianer biasa yang tidak multitalenta seperti mereka. Dan yang terakhir saya turut bahagia, karena setidaknya kini mereka memiliki salam baru menggantikan salam gigit jari, yakni salam kloter 2.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun