Mohon tunggu...
Alan Agustian
Alan Agustian Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni UI\r\n\r\nmemuji apa yang benar, mengkritisi apa yang salah.\r\n\r\nfollow me on\r\nhttp://laminincomm.blogspot.com/\r\nhttp://devotionofgod.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Begal, Bakar Hidup-hidup, Bukti Masyarakat Tak Lagi Percaya Penegak Hukum

27 Februari 2015   01:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh! Berita Pelaku pembegalan Pondok Aren yang di bakar hidup-hidup. tak terdengar lucu, justru menyeramkan.

bagaimana tidak menyeramkan, apa perasaan anda ketika ikut menyiramkan bensin dan mengesekkan korek api batangan dan melemparkannya kepada manusia yang masih mengias-ngias setelah dipukuli masa.

ini bukan soal masyarakat yang "bar-bar" dan memilih untuk main hakim sendiri. persoalan dibalik itu adalah bahwa tindakan ini menjadi bukti nyata bahwa telah hilangnya kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum. Bila ini bukan sebagai bukti, setidaknya ini menjadi indikasi secara perlahan-lahan akan muncul permainan hakim mendadak yang tak kalah kejam dari oknum masyarakat lainnya dengan tak tanggung-tanggung. Semakin lama dibiarkan, semakin hilang kehormatan kepolisian, dan lembaga penegak hukum lainnya.

Apa yang menyebabkan masyarakat tidak percaya polisi? warga hanya tau apabila sudah berurusan dengan polisi, pelaku yang ditangkap hanya ditahan atau sekedar dinasehati atau mungkin berlama-lama dikantor polisi tanpa proses yang jelas yang bahkan menurut warga bila ada uang mungkin pelaku dapat kembali bebas (hanya "mungkin"), tentu berpendapat boleh saja, semua bebas menyuarakan toh.

ini pekerjaan rumah yang besar untuk polisi, dan untuk lembaga terkait dalam menindaklanjuti secara serius kejadian ini. Bila terjadi aksi "main hakim sendiri" lagi! mungkin baru menyadari arti ketidakpercayaan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun